Kepala BPPI Lepas Ekspor Baja Ringan di Masa Pandemi

Di kesempatan yang sama, Vice President PT Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi mengatakan, pasar ekspor bisa menjadi tolak ukur bagi produk yang dihasilkan manufaktur yang telah bertransformasi ke era 4.0 karena standar yang ditentukan di berbagai negara sangat tinggi dan berbeda-beda pula.

“Buah dari penerapan project Indi 4.0 ini adalah efisiensi yang berujung pada kualitas. Sehingga produk PT Tata Metal dipercaya oleh pasar global. Terbukti dengan telah menembus pasar ekspor di 8 negara. Ekspor perdana dimulai April waktu susah-susahnya pandemi. Kenapa kami ekspor, karena untuk diversifikasi pasar. Juga agar mesin-mesin investasi baru kami ini tetap running sehingga tidak ada satupun karyawan Tatalogam Group yang di PHK. Untuk kali ini kita ekspor 2.000 ton dengan tujuan 3 negara yaitu Australia, Thailand, dan Puerto Rico. Komoditasnya baja lapis aluminium seng atau galvanum,” terangnya lagi.

Selain itu Stephanus juga berharap, langkah ekspor yang dilakukan PT Tata Metal Lestari juga dapat berkontribusi terhadap penerimaan Negara di tengah pandemi Covid-19 yang secara perlahan mengganggu roda perekonomian di semua lini.

“Ekspansi PT Tata Metal Lestari ke luar negeri serta penggunaan produk dalam negeri ini diharapkan dapat menguatkan posisi neraca dagang Indonesia, dan diharapkan akan memberikan kontribusi atau pengaruh yang positif terhadap devisa negara, utamanya di tengah menurunnya kondisi ekonomi dalam negeri akibat pandemi Covid-19 ” jelasnya.

Karena itu, ia sangat berterima kasih atas semua dukungan yang diberikan oleh semua pihak, terutama pemerintah melalui Kementerian Perindustrian.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan pemerintah, khususnya BPPI Kemenperin yang telah memberikan atensi khusus untuk penerapan industri 4.0, dimana ini akan meningkatkan kualitas SDM Indonesia dalam era global,” pungkasnya. (Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.