KKN Berbasis Domisili Mahasiswa UM Surabaya Wujudkan Inovasi

Nasional

Surabaya,Harnasnews.com – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya membuat inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis domisili.

Salah satu inovasinya yaitu Winner 3in1 yang dirancang oleh Cahyanigrat Adhi Pratama salah satu peserta KKN dari Fakultas Teknik.

“Inovasi ini merupakan teknologi tepat guna yang kami beri nama winner 3in1. Cuci tangan air sabun dan pengering tangan semuanya nenggunakan sensor otomatis yakni Infrared,”urainya usai peluncuran KKN di kampus UMS.

Sehingga alat ini bisa digunakan  tanpa perlu ada sentuhan. Selain mempermudah masyarakat untuk  membiasakan diri hidup bersih dan sehat juga meminimalisir penularan Covid melalui sentuhan.

Warga Bulak ini mengungkapkan akan memberikan prototype Winner 3 in 1 di masjid daerah rumahnya. Serta mengajarkan warga setempat pembuatan alat ini, sehingga bisa diproduksi lagi oleh warga.

“Harapannya dengan inovasi ini mampu meminimalisir media penularan serta membiasakan masyarakat untuk hidup bersih dan sehat,”ujarnya.

Pembukaan KKN di era pandemi berbasis domisili UMSurabaya dilakukan melalui zoom, yang dihadiri serta dilepas oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak.

Rektor UM Surabaya, Sukadiono mengungkapkan KKN ini bertujuan untuk mencegah  perpindahan mahasiswa antar kabupaten, propinsi bahkan antar negara ke satu titik yang sangat beresiko tehadap persebaran covid-19.

“KKN di era pandemi berbasis domisili ini, diikuti oleh 1001 mahasiswa, yang tersebar di berbagai wilayah yang ada di propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Papua Barat, NTB, NTT, Bali, Riau, dan beberapa propinsi lainnya. Peserta KKN terjauh berasal dari Thailand,”urainya.

Dalam program KKN di Era Pandemi ini, mahasiswa diwajibkan untuk membuat program wajib serta program tambahan.

Program wajib  terkait pecegahan persebaran covid-19. Program tambahan terkait dengan pembuatan teknologi tepat guna (TTG) atau pendampingan UMKM yang terkena dampak covid-19.

“Harapannya dengan mahasiswa terjun ke masyarakat sekitarnya, produk bisa dibuat sesuai kebutuhan masyarakat,”pungkasnya.[PUL]

Leave A Reply

Your email address will not be published.