
Sementara itu, pentolan OPM berinisial JS mengatakan, saat memanah anggota dalam kondisi dipengaruhi minuman keras.
“Saat itu saya melakukan panah ke anggota karena pengaruh minuman keras. Lalu karena takut terpaksa saya lari ke hutan, tinggal di hutan bersama kelompok OPM Batalyon Kamundan Raya,” kata JS.
Ia melanjutkan, selama berada di hutan dirinya merasa tidak nyaman karena kelompok tersebut tidak berbuat baik.
“Saya bawa diri ke sini dengan bantuan Falen Sidik untuk melapor bahwa saya ingin kembali ke NKRI dan ingin bertanggung jawab atas kesalahan yang sudah saya perbuat. Saya juga ingin memperbaiki keluarga dan kehidupan saya nanti,” ucap JS, dilansir dari antara.
Terkait pembakaran Excavator di Kampung Ayata, kata dia, dirinya bersama sembilan orang anggota OPM Kamundan Raya yang dipimpin oleh AJK dan VF.
“Kepada Kawan-kawan (OPM) yang masih ada di dalam hutan, ayo turun dan kembali ke NKRI untuk membangun Tanah Papua,” kata JS. (sls)