KPU: Sebanyak 60 Persen dari 204 Juta Pemilih Adalah Generasi Muda

Selain melakukan edukasi, kata Reni, KPU juga terus berupaya menangkal disinformasi politik. Pada pemilu 2024, KPU telah menerapkan pre-bunking dengan menggandeng sejumlah platform digital yang berbasis di Indonesia seperti Google, YouTube, Meta, TikTok, dan X.

“Kami melakukan banyak diseminasi informasi, utamanya untuk meraih suara anak-anak muda yang kami sebutkan tadi mencapai 60 persen dari milenial, Gen X, dan Gen Z. Generasi tersebut sangat dekat dengan kehidupan media sosial,” tutur Reni.

Dalam kesempatan tersebut, Reni juga menegaskan bahwa KPU bersinergi dengan Bawaslu, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan Dewan Pers untuk menangani permasalahan disinformasi di masyarakat.

Menurut dia, KPU menyadari benar bahwa saat ini sudah ada beberapa hoaks yang beredar di dunia maya, apalagi pada fase kampanye.

“Saya yakin semua orang sedang mengikuti debat antara capres-cawapres terpilih. Pada empat hari mendatang tepatnya Sabtu 21 Januari, kami akan menggelar debat keempat untuk cawapres. Kemudian kami juga akan mengadakan debat ke-5 pada bulan Februari dan saya percaya masyarakat menunggu apa yang akan terjadi setelah debat,” ujar dia, dilansir dari antara.

Sesi debat capres-cawapres, menurut Reni, sudah menjadi perhatian utama semua orang di semua negara, tetapi apa yang akan terjadi setelah debat, juga merupakan salah satu hal yang menarik.

“Masa setelah debat merupakan saat ketika hoaks politik mulai bertebaran di mana-mana. Ada yang mengatakan calon ini begini, calon itu begitu. Tetapi kami optimistis dan sangat percaya bahwa masyarakat, utamanya para pemilih dan pemilih muda, telah memiliki pengetahuan luas dan sangat memahami bahwa semua informasi yang tepat mesti datang dari sumber yang benar,” kata Reni. (sls)

Leave A Reply

Your email address will not be published.