Literasi Digital Mampu Antisipasi Hoax di Masyarakat

Di samping itu, hoax lanjut Meutya Hafid juga berdampak secara politis yang bukan saja menimbulkan kepanikan dan kecemasan publik tapi juga membuat masyarakat terpolarisasi ke dalam pandangan-pandangan politis yang saling berlawanan.

Politisi perempuan Partai Golkar itu menjelaskan penindakan yang tegas atas berbagai kasus pelanggaran hukum karena menyebarkan hoaks dianggap sangat penting yang harus dilakukan agar hoax tidak makin menyebar.

“Namun bagi saya yang paling dibutuhkan sesungguhnya adalah edukasi dan literasi kritis para warga di kehidupan nyata dan kehidupan digital. Tanpa hal tersebut, jangan harap penyebaranluasan hoax dapat diredam,” katanya.

Sementara itu, dari sudut pandang psikologi, Khadijah Almakiyah menuturkan ada sejumlah faktor yang membuat orang mempercayai berita hoax. Salah satunya adanya peristiwa traumatis. “Orang yang hidupnya sulit, lebih rentan termakan hoax,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan ada 130.680 kasus berita hoax di Indonesia soal pandemi Covid-19 yang diselidiki Mabes Polri hingga Juni 2020.

Leave A Reply

Your email address will not be published.