Mahasiswa Peserta GMP Terima Dana Bantua Wirausaha Pemula

Proses kerja menghasilkan satu siluete cukup lama hingga 7 jam, karena membutuhkan detail. Media triplek yang sudah digambar dengan sketsa kemudian diarsir dengan alat solder sehingga menghasikan efek siluet. Bagus tidaknya siluet yang dihasilkannya tergantung dari proses solder.

Selama ini,  Indra bekerja dengan alat solder yang masih belum canggih.

“Sekarang ada alat solder yang semakin canggih,  bisa membuat siluet dengan kualitas lebih baik,. Harganya memang sangat mahal” kata Indra.

Indra sudah membayangkan akan membeli alat solder dengan dana WP yang diperolehnya.  Kualitas siluetnya bisa makin bagus  dan dia yakin order akan semakin meningkat.  Saat ini,  ia mendapatkan order rata-rata 25 siluet per bulan.

Tidak berbeda dengan I Gede Mudita, mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur Universitas Dwijendra berhasil terpilih sebagai penerima dana WP sebesar Rp 13 juta.

Mudita menggeluti bisnis kerajinan ukir limbah batu padas sejak dua tahun terakhir.  Bahan baku  diperolehnya dari limbah batu padas yang biasa digunakan untuk bangunan. Serpihan-serpihan limbah tersebut dikumpulkan dan diolah menjadi kerajinan ukir.  Melalui usaha ini Mudita bisa membiayai kuliahnya sendiri dan telah memberikan lapangan kerja bagi tiga orang.

Mudita yang bercita – cita menjadi pengusaha sukses ini semakin optimistis dengan dana WP yang diterimanya.  Jika selama ini ia harus sabar menunggu order dan meminta uang muka agar bisa mengerjakan pesanan, dengan dana itu ia bisa terus berproduksi tanp harus menunggu orderan.  Apalagi,  Mudita ingin memiliki showroom sendiri sehingga kelak ia bisa memajang karya-karya yang dihasilkan lewat ketrampilan tangannya. (Red/Dar)

Leave A Reply

Your email address will not be published.