Menteri Susi Pimpin Pelepasliaran Banggai Cardinal Fish dan Lobster Bertelur di Luwuk Banggai

Menteri Susi memberikan apresiasi atas komitmen masyarakat Banggai untuk menjaga kebersihan, terbukti dari air lautnya yang jenih meskipun masih ditemukan beberapa sampah. “Saya harus akui Pak Bupati dan masyarakat Banggai, dari beberapa kabupaten yang saya kunjungi beberapa waktu belakangan, lautnya Banggai inilah yang paling bersih. Tolong dijaga, jangan dikotori sampah plastik. Jangan nangkap ikan pakai portas, pakai bom,” pesan Menteri Susi.

Guna menjaga laut tetap bersih, Menteri Susi juga mengajak masyarakat untuk mengganti pola hidup dengan beralih dari penggunaan kantong plastik ke material yang lebih ramah lingkungan seperti kantong belacu, ganepo, atau kantong kain. “Rwanda, negeri di Afrika yang agak tertinggal saja mereka berani melarang kantong kresek untuk bungkus-bungkus. Kita sekarang beli cabe 1 ons pakai kantong kresek, beli pisang goring 2 potong pakai kantong kresek, iya enggak? Bisa mulai dihilangkan enggak?” kata Menteri Susi.

Selain itu, Menteri Susi juga meminta agar masyarakat menjaga hutan bakau sebagai tempat bertelur ikan dan komoditas-komoditas perikanan lainnya. “Tuhan itu luar biasa Maha Besar dan Maha Penyayang sama kita umat-Nya semua. Kalau orang selalu mensyukuri nikmat Tuhan insya Allah semua alamnya akan ramah, gampang cari makan, ikan ada, tanam apapun, padi, tanahnya subur. Pasti kita akan diberikan jalan selalu oleh Tuhan,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Banggai Herwin Yatim mengatakan, Kabupaten Banggai telah dianugerahi kekayaan laut yang luar biasa. Dengan luas laut lebih kurang 20.309 km persegi yang berada di WPP 715 Teluk Tomina dan WPP 714 Teluk Tolo, serta panjang garis pantai 613 km, Kabupaten Banggai memiliki potensi perikanan yang begitu besar. Ia menyebutkan, potensi lestari perikanan laut Banggai sebesar 48.621 ton per tahun yang terdiri atas ikan pelagis 39.000 ton per tahun dan ikan demersal lebih kurang 10.000 ton per tahun.

Menurutnya, Kabupaten Banggai juga memiliki areal pertambakan seluas 8.825 hektar dengan jenis yang dibudidayakan udang windu, vaname, dan ikan bandeng. Selain itu, terdapat kolam air tawar seluas 260 hektar untuk budidaya ikan mas dan ikan nila. “Potensi budidaya laut 6.396 hektar, yang dimanfaatkan baru 78.000 m persegi untuk budidaya rumput laut dan kerapu KJA, serta kepiting bakau dan mutiara,” papar Herwin.

Potensi ini dimiliki Banggai yang didominasi desa pesisir dengan 72 pulau yang tersebar di beberapa kecamatan.“Pada tahun 2017 hasil perikanan Kabupaten Banggai sudah go international. Dengan pengiriman light fish ke Hongkong dan produk olahan beku frozen fish ke Hongkong, Amerika, dan sebagainya. Suatu kebanggaan bagi Banggai produknya sudah diterima dunia, tapi tak bisa puas begitu saja,” ungkap Herwin.

Oleh karena itu, ia ingin pengendalian mutu dan keamanan hasil perikanan, serta kelestarian sumber daya ikan harus tetap dijaga. Salah satu caranya dengan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian ikan misalnya melalui serangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh Stasiun KIPM Luwuk Banggai hari itu.(Red/Dar)

Leave A Reply

Your email address will not be published.