Nah Lho, di Era Menteri Susi Industri Perikanan Tanah Air Hancur Lebur

 

JAKARTA, Harnasnews.com – Koordinator Forum Marikultur Nasional, Muhibbuddin Koto alias Budhy Fantigo mengatakan industri perikanan saat ini tengah mengalami masa-masa sulit. Menurutnya, industri perikanan hancur lebur adalah fakta.

“Volume ekspor perikanan dalam lima tahun ini menurun. Anda bisa cek datanya. 2014 sekitar 1,2 juta ton. Sejak 2015 sampai dengan sekarang dibawah 1 juta ton,” katanya.

Muhibuddin menjelaskan saat ini UPI (Unit Pengolahan Ikan) utilitasnya saat rata rata dibawah 40% sebelumnya di atas 50% termasuk produksi pakan ikan nasional juga turun, dibawah 70% dari kapasitas, sebelumnya mendekati 90%

“Jumlah unit kapal tangkap yang beroperasi juga jauh menurun. Budidaya kerapu, kepiting sudah lenyap di era Susi. Bisa dilihat di Muara Baru sebagai pelabuhan perikanan terbesar, berapa banyak kapal yang parkir dan UPI di Muara Baru juga banyak yang tutup, Harga ikan terutama ikan tangkapan semuanya naik (harga). Ini indikator memang supply yang turun,” tegasnya.

“Hampir semua pelaku usaha mengeluh, kinerja usahanya turun semua. Apa itu industri pencurian? Pencuri ikan Asing sudah berkurang tapi sampai sekarang tetap ada. Namun, kinerja nelayan, pembudidaya dan industri semuanya anjlok, bahkan banyak yang sudah tutup usaha,” tandasnya.

Terkait dengan stok ikan, saat ini ini memang terkesan tinggi (12,54 juta ton) karena metode penghitungannya diperbaiki, sampling lebih banyak dan item pengamatan lebih banyak. “Sebenarnya dari dulu stock ikan sudah tinggi juga, para ahli berestimasi antara 6,5 – 16 juta ton. Namun untuk menghindari over fishing maka ditetapkan hanya 6,5 saja,” pungkasnya

Sementara itu, Ketua Asosiasi Budidaya Ikan Laut Indonesia (Abilindo) Wajan Sudja mengatakan bahwa yang bangkrut dan sekarat ada ribuan UMKM Perikanan. “Susi lupa kali ya yang pada kaput atau sekarat, atau bangkrut ada ribuan UMKM perikanan yang semuanya legal. Tidak terlibat dalam kegiatan illegal, apalagi ilegal fishing,” ujarnya saat dihubungi, Jumat (9/8/2019).

Leave A Reply

Your email address will not be published.