Natalius Pigai : Pemprov. Papua Harus Bertanggung Jawab Terhadap Warga Papua di Denpasar

Ditempat terpisah Ormas KERIS digawangi I Ketut Putra Ismaya tak terima adanya kegiatan yang mendiskreditkan warga Bali. Setelah membaca berita di media Online harnasnews.com disinyalir adanya sekelompok oknum warga Papua yang melakukan kegiatan penguasaan rumah warga Bali yang mana dilakukan oleh puluhan oknum warga Papua, di mana seharusnya rumah tersebut yang dijadikan Asrama sekaligus Sekretariat IMMAPA Bali sudah habis masa kontraknya sejak enam bulan yang lalu tetapi masih terus ditempati, yang mana memicu KERIS untuk bereaksi.

“Semenjak mendengar kabar ada oknum mahasiswa dan warga masyarakat Papua yang menguasi rumah krama Bali padahal kontraknya sudah habis, saya dengan teman-teman ksatria KERIS sebenarnya sudah siap turun. Apalagi saya dengar ada unsur-unsur arogansinya kami sebenarnya sudah siap bela pati untuk nyama Bali, rela mati untuk tanah Bali,” kata I Ketut Putra Ismaya.

Ismaya mengapresiasi Kapolresta Denpasar bergerak dengan cepat. Pihaknya mengatakan langsung mendapat telepon dari Bapak Kapolresta agar menahan diri tidak bergerak lantaran masalah tersebut sudah dalam penanganan aparat kepolisian. Dikatakan Ismaya, Kapolresta meminta untuk tenang dan mentaati aturan.

“Kami memang menunggu masalah ini ditangani aparat berwenang. Namun sebenarnya ingin rasanya kami bergerak untuk turun menyelesaikan masalah ini, tentu kami juga akan mengedepankan cara-cara persuasif,” ungkapnya

“Jangan berfikir jika kami turun pasti akan menimbulkan kegaduhan. Kami akan utamakan bernegosiasi. Saya memiliki pengalaman yang saya rasa cukup untuk dapat bernegosiasi. Berbagai macam masalah pernah saya hadapi dalam negosiasi,” tutup Ismaya. (VIDI)

Leave A Reply

Your email address will not be published.