PAN Mengusulkan Subsidi BBM Diberikan Langsung Kepada Rakyat

Menurut dia, cara lain yang bisa dilakukan pemerintah adalah, pertama, percepatan pemakaian kendaraan listrik; kedua, memperbanyak kompor listrik bagi rumah tangga.

Dia menjelaskan lagi, ketiga, memperluas dan memperbanyak titik-titik pengisian baterai kendaraan listrik; dan keempat, memperbanyak pasokan listrik dari energi baru dan terbarukan.

“Transformasi Energi Bersih ini akan menggunakan banyak bahan yang berasal dari dalam negeri, sehingga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja di Tanah Air. Artinya kesejahteraan meningkat,” katanya pula.

Zulkifli mengusulkan subsidi langsung tersebut, karena energi adalah kebutuhan pokok manusia, termasuk manusia Indonesia sehingga tidak bisa dihindari.

Namun, dia menyadari, saat ini terjadi kesenjangan antara konsumsi dan kemampuan nasional menyiapkan ketersediaan energi.

“Kebutuhan BBM kita per hari 1,6 juta barel, sementara produksi hanya 0,6 juta barel. Artinya kita impor minyak mentah dan BBM per hari 1 juta barel,” ujarnya, dikabarkan dari antara.

Selain itu, menurut dia, kebutuhan LPG per tahun mencapai sekitar 8 juta ton, dan hanya dipenuhi oleh produksi domestik kurang dari 1 juta ton, sehingga sekitar 7 juta ton harus impor. Padahal, menurut dia, semua impor energi, terutama minyak dan LPG, sangat menguras devisa.

Zulkifli tidak menampik kondisi pascapandemi COVID-19 yaitu ekonomi masih berada dalam status pemulihan dan daya beli masyarakat juga masih rendah, sehingga subsidi harus ditanggung negara.

Namun, dia menilai, secara jangka panjang masalah tersebut ini harus bisa diatasi, sehingga subsidi harus tepat sasaran yaitu diberikan kepada masyarakat yang tidak mampu.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.