Pembagian AKD Partai Golkar Disoal Kubu Bamsoet, Dedi Mulyadi Siap Mundur

JAKARTA, Harnasnews.com – Kubu calon ketua umum Partai Golkar Bambang Sesatyo (Bamsoet) terus mempersoalkan pembagian posisi alat kelengkapan dewan (AKD) menjadi salah satu isu jelang musyawarah nasional (Munas) yang akan digelar pekan depan.

Dimana, sebelumnya loyalis Bamsoet Ahmadi Noor Supit mengakui memang ada “gentlemen agreement” antara Airlangga dan Bamsoet soal perebutan kursi Golkar 1 menyusul terpilihnya mantan Ketua DPR itu sebagai Ketua MPR.

Namun sebelum kesepakatan itu diperoleh, Bamsoet mengajukan sejumlah persyaratan. Salah satunya, loyalis Bamsoet harus ditempatkan di alat kelengkapan dewan (AKD) 2019-2024. Nyatanya tak ada satupun orang-orang di kubu Bamsoet yang ditempatkan di AKD.

Bahkan, lanjut Supit, tenaga ahli DPR yang diketahui mendukung Bambang pun dicoret. “Tenaga Ahli (TA) bayangkan saudara-saudara! TA itu kan, aduh apalah perannya? Ini bukan anggota DPR, TA yang mendukung Bamsoet semuanya dicoret, ini kan perilaku apa gitu loh” serunya.

Menanggapi pernyataan loyalis Bamsoet Ketua DPD I Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang juga loyalis calon caketum petahana Airlangga Hartarto pun merespon dengan cepat. Bahkan ia terkesan ngambek dan siap mundur dari kursi Wakil Ketua Komisi IV DPR, jika kelompok loyalis Bamsoet itu mempersoalkan posisinya di AKD.

“Kalau perdebatan urusan menjelang munas ini karena kekecewaan urusan alat kelengkapan dewan (AKD), sudah deh saya mundur saja (dari Wakil Ketua Komisi IV), jadi anggota biasa saja,” ujar Dedi Mulyadi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (27/11).

Leave A Reply

Your email address will not be published.