Pengamat: Paslon Capres Sibuk Saling Sindir

Selanjutnya, Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah itu juga menuturkan, pemilih yang belum menentukan pilihan biasanya berasal dari kelompok pemilih rasional. Mereka memilih berdasarkan pemaparan visi misi dan program kerja. Dengan kata lain, mereka memilih berdasarkan rasionalitas pasangan calon, bukan atas fitnah ataupun sindiran yang dilontarkan.

Kemudian, Adi menyontohkan, narasi perang badar maupun total, merupakan narasi yang tidak subtansial. Hal seperti itu menurutnya akan membuat angka undecided voter bertambah. Di sisi lain, ketika disinggung masalah keterbatasan sumber daya partai dalam menghadapi pemilu serentak. Adi mengatakan, partai justru sudah maksimal dalam mengeluarkan seluruh kemampuan. Partai sudah menerjunkan semua kader untuk bertemu masyarakat.

Namun, Adi memberikan catatan, kader partai yang terjun ke masyarakat, seringkali hanya sebatas formalitas. Mereka hanya berbincang ringan dan selfi. Seringkali pada kader tidak mengajak diskusi serius dengan masyarakat. Dengan kata lain, para kader tidak melakukan pendidikan politik yang mampu mendorong masyarakat untuk memilih.

Sebelumnya, PolMark merilis survei pada Selasa (5/3). Dalam survei tersebut, paslon nomor urut 01 memiliki elektabilitas sebesar 40,4%. Paslon 02 memiliki elektabilitas sebesar 25,8%. Sedangkan pemilih yang belum menentukan pilihan mencapai 33,8%. (Rep/Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.