Penyaluran Zakat Tingkatkan Kesejahteraan Mustahik

Hasil Kajian Indeks Kesejahteraan BAZNAS

JAKARTA, Harnasnews.com – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dalam dua tahun ini melakukan kajian Indeks Kesejahteraan BAZNAS untuk mengukur dampak dari penyaluran dana zakat kepada Mustahik. Hasilnya, program pendistribusian dan pendayagunaan BAZNAS terbukti meningkatkan kesejahteraan mustahik dalam bidang material, spiritual, pendidikan, kesehatan dan kemandirian.

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua BAZNAS, Dr. Zainulbahar Noor dalam sambutannya pada Acara Public Exspose “Indeks Kesejahteraan BAZNAS” yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis (17/10). Acara yang diikuti 50 peserta dari berbagai kota ini sekaligus memperingati Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional.

Turut hadir sebagai narasumber Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS, Dr Irfan Syauqi Beik dan Direktur Pusat Kajian Strategis (Puskas) BAZNAS, Dr Mohammad Hasbi.

Kajian dan perumusan ini sangat penting tidak saja untuk mengukur efektifitas pendistribusian zakat yang diamanahkan oleh UU No 23 Tahun 2011 kepada BAZNAS sebagai Lembaga Negara dengan tugas mengentaskan kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat, tetapi juga untuk menyampaikan ke publik khususnya para muzaki atas hal-hal yang telah dilakukan BAZNAS atas total zakat yang terkumpulkan.

Pada sisi lain ukuran ini perlu untuk disampaikan, untuk dapat mengetahui bahwa dengan pendayagunaan zakat, kemiskinan dapat dientaskan.  Namun, upaya tersebut tidaklah sebagai sesuatu yang mudah dan menggambarkan pengentasan kemiskinan secara nasional karena jumlah zakat yang terkumpul  baru mencapai Rp. 8,1 Triliun (akhir 2018) yaitu hanya 2,3% dari potensi zakat 230 juta penduduk muslim Indonesia.

Dalam pada itu kesenjangan antara masyarakat miskin dan masyarakat kaya di tanah air semakin tajam, dalam ukuran Gini Ratio yang saat ini hanya sedikitdi  bawah angka 4.  Penelitian dari 3 lembaga dunia yang telah dipublikasikan secara luas menunjukkan bahwa 10% dari rakyat Indonesia menguasai 70% total aset nasional.

Di samping itu, pendapatan per kapita rakyat Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan BRISK hanya berada di atas Laos, Vietnam, Filipina, dan jauh berada di bawah Singapura, Malaysia, Brazilia, Rusia.

Leave A Reply

Your email address will not be published.