Perbaiki Kendala Akses Perempuan untuk Mendorong UMKM Indonesia

Sejumlah pembicara yang hadir dalam seminar Scalling Up Women Entrepreneurs. Mereka adalah Hayuning Sumbadra selaku pemilik merek fashion Adraworld, Batinku, dan Untukmu; Dian Wulandari sebagai co-founder akselerator bisnis Instellar; serta Mitra Patamar Capital Dondi Hananto.

Pemilik jenama fesyen “Adraworld” Hayuning Sumbadra mengutarakan, mentor bisnis adalah pintu awal baginya sehingga bisa menjangkau sejumlah akses guna meningkatkan skala usaha. Menurutnya, keleluasaan akses bagi perempuan pengusaha secara umum relatif sama dengan laki-laki.

“Tapi menurut saya, dalam beberapa hal seperti akses permodalan itu informasinya lebih kurang tersebar kepada perempuan daripada laki-laki. Kita sendiri (perempuan pengusaha) harus rajin buka akses pasar,” katanya.

Pendiri Instellar Dian Wulandari menjelaskan, berdasarkan penelitian yang pernah disimaknya diketahui bahwa perempuan pengusaha relatif lebih tangguh dalam menghadapi dinamika bisnis. Tapi, sejumlah kendala melingkupi sehingga usahanya tidak berkembang signifikan.

“Ada tiga hal (hambatan), yaitu minim akses terhadap informasi atau keterampilan, minim akses penguatan keuangan. Dua hal ini sulit diatasi karena perempuan sendiri yang kurang percaya diri,” ujar dia.

Sementara itu, Partner Patamar Capital Dondi Hananto menuturkan, berdasarkan survei yang pernah dibacanya diketahui bahwa kurang dari 5 persen dana yang disalurkan perusahaan modal ventura di Amerika Serikat tertuju kepada perempuan pengusaha.

Patamar Capital sendiri adalah perusahaan modal ventura dengan jaringan bisnis tersebar di beberapa negara Asia Tenggara. Dondi mengaku, pihaknya berupaya memeratakan kesempatan bagi perempuan pengusaha dalam mengakses permodalan.

“Fokus kami dalam salurkan dana, kami lihat bisnis yang grafik pertumbuhan usahanya ada lompatan baru yang signifikan dalam beberapa tahun sejak beroperasi. Karena memang dari sepuluh yang didanai, delapan usaha mungkin mati,” ucapnya.

Salah satu fokus kerja Investing in Women di Indonesia ialah mendukung organisasi seperti Patamar Capital, Kinara Indonesia, Root Capital, Small Enterprise Assistance Funds (SEAF), dan Capital 4 Development (C4D) Partners yang memberikan dukungan dalam pengembangan kapasitas untuk UMKM yang dimiliki atau memberikan dampak terhadap perempuan.

Belum lama ini, C4D Partners mengumumkan closing pertama dari C4D Asia Fund, yang didukung oleh Investing in Women. Selain melakukan pendanaan di tiga negara, termasuk Indonesia, dana ini dilengkapi dengan Investee SIpport Facility untuk membantu pengusaha memenuhi kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi.

Newton-Howes menyatakan, selain perlu mekanisme pendukung maka pola pikir para perempuan pengusaha juga perlu diubah. “Perempuan di Indonesia termotivasi untuk mandiri secara ekonomi, baik sebagai pekerja maupun wirausaha. Kita harus mulai melihat mengapa sistem menghalangi mereka dalam scalling-up bisnis,” tutur dia. (Red)

Leave A Reply

Your email address will not be published.