Perjuangkan Hak Pilih Hingga Biaya Pengobatan WBP

Selain itu, empat Kalapas dan Karutan yang disambangi rombongan tersebut juga mengeluhkan terkait anggaran bahan makanan (Bama) dan obat-obatan untuk WBP. Selama ini, mereka menganggap anggarannya sangat minim. Bahkan, tak jarang mereka harus menunggak karena anggaran sudah habis.

“Kami perkirakan pada Agustus nanti, anggaran Bama milik kami sudah habis,” ujar Karutan Kelas I Surabaya Bambang Haryanto.

Hal senada juga disampaikan Kalapas Kelas I Surabaya Pargiyono. Menurutnya, dengan total penghuni mencapai 2.500 orang, anggaran obat-obatan yang disetujui hanya sekitar Rp 70 juta.

“Banyak WBP yang mengeluh ke saya ‘Pak, kita sudah periksa, tapi tidak pernah dikasih obat.’ Lalu saya cek obatnya, tidak ada. Ternyata anggarannya memang sudah habis,” terang Pargiyono.

Sementara hal yang tak kalah penting juga adalah keberadaan alat pendeteksi handphone. Menurut Kalapas Sidoarjo, Jumadi, keberadaan alat tersebut akan membantu pihaknya untuk memberantas peredaran handphone di dalam sel.
“Kerja kami akan lebih efisien, karena keberadaan handphone akan lebih mudah dideteksi,” jelas Jumadi.

Mendengar paparan tersebut, Anggota DPR RI lain yang ikut dalam rombongan, Dossy Iskandar mengungkapkan akan segera menindaklanjuti dan memperjuangkannya. Seperti anggaran untuk bahan makanan, rencananya akan dinaikkan Rp 3.000 pada 2019 nanti. Termasuknmaslaah obat-obatan yang akan dikomunikasikan dengan pihak Kementerian Kesehatan.

“Untuk kebutuhan ambulan, nanti kita akan minta perusahaan negara untuk bantu lewat program CSR,” tutup Dossy. (Red).

Leave A Reply

Your email address will not be published.