
Wacana Pembangunan Destinasi Wisata Air Kalimalang Dinilai Bakal Timbulkan Maslah Baru
BANDUNG, Harnasnews – Ketua Umum Pemuda Mandiri Peduli Rakyat (PMPR), Rohimat alias Joker mempertanyakan wacana Pemerintah Kota Bekasi yang akan membuka destinasi wisata air di Kalimalang.
Joker mengungkapkan, pembangunan dan pengelolaan wisata air seharusnya mempertimbangkan estetika kota. Hal itu dinilai sangat penting agar kawasan wisata air tidak hanya berfungsi sebagai tempat rekreasi, tetapi juga berkontribusi pada keindahan dan citra positif kota secara keseluruhan.
Menurut dia, wisata air yang dirancang dengan baik dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus mempercantik lingkungan perkotaan. Namun demikian, jika melihat kondisi kalimalang saat ini, dinilai kurang tepat. Pasalnya sarana pendukung wisata air itu kurang memadai.
Sebab, ketika mengembangkan wisata air, penting untuk memperhatikan bagaimana infrastruktur dan aktivitas wisata tersebut akan memengaruhi estetika kota.
Pembangunan fasilitas yang tidak sesuai dengan lingkungan sekitar, seperti bangunan yang terlalu besar atau tidak selaras dengan gaya arsitektur kota, dapat merusak keindahan kota.
Begitu pula dengan pengelolaan sampah dan limbah yang tidak baik, dapat mencemari lingkungan dan mengurangi daya tarik wisata.
“Seperti kita ketahui bersama bahwa lebar Kalimalang bukan seperti kali atau sungai alam. Sehingga jika destinasi wisata air itu terwujud tentunya akan menyulitkan perahu untuk beroperasi,” kata Joker kepada Harnasnews, Senin (16/6/2025).
Selain itu, lokasi Kalimalang yang terletak di pinggir jalan utama dan jumlah kendaraannya yang cukup padat, akan menimbulkan polusi udara tinggi. Terlebih jika siang hari, tentunya sangat panas sehingga tidak nyaman bagi para pengunjung.
“Lokasi Kalimalang itu bersinggungan langsung dengan jalan utama kota Bekasi. Dan tentunya akan menyulitkan posisi dermaga naik turun penumpang. Bagaimana caranya para pengunjung menuju lokasi dermaga dan lokasi parkirnya,” katanya.
Tak kalah penting, kata Joker, pengendalian sampah yang akan terjadi di area tersebut, padahal aliran Kalimalang wajib steril karena untuk pasokan air minum Daerah Khusus Jakarta.
“Apakah wacana ini sudah melalui kajian matang dari tim ahli. Jangan hanya mengejar PAD dan seolah Wali Kota Bekasi saat ini memiliki trobosan, namun mengabaikan dampak lingkungan,” katanya.
Joker juga menyebutkan bahwa Kalimalang berfungsi sebagai salah satu sumber air baku untuk kebutuhan air bersih di DKI Jakarta, selain juga menjadi sumber air bagi sebagian warga Bekasi.
Seperti diketahui, air dari Kalimalang yang berasal dari Waduk Jatiluhur, diolah menjadi air minum oleh perusahaan air minum di Jakarta, seperti Palija dan PAM Jaya.
“Jadi tidak semudah itu Pemkot Bekasi memanfaatkan Kalimalang tanpa ada koordinasi dengan pihak-pihak terkait,” pungkasnya.