Perkuat Sinergi Antar Lembaga Maritim, Pangkoarmada II Hadiri Apel Gelar Pasukan Latihan Kesiapsiagaan Operasi (LKO) Koarmada RI TA 2025

Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M

SURABAYA,Harnasnews – Panglima Komando Armada II (Pangkoarmada II) Laksda TNI I G. P. Alit Jaya, S.H., M.Si., menghadiri Apel Gelar Pasukan Latihan Kesiapsiagaan Operasi (LKO) Koarmada RI Tahun Anggaran 2025 yang digelar di Dermaga Madura, Koarmada II, Ujung Surabaya, pada Senin (28/7).

Apel ini dipimpin langsung oleh Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Dr. Denih Hendrata, S.E., M.M., menandai dimulainya tahap penting latihan kesiapsiagaan unsur laut TNI AL dalam menghadapi tingginya intensitas lalu lintas kapal dan pesawat di perairan Indonesia, yang berpotensi menimbulkan berbagai kecelakaan pelayaran dan penerbangan dan memerlukan respons cepat dan tepat dari setiap instansi maritim.

Latihan Kesiapsiagaan Operasi ini mengusung tema “Koarmada RI Melaksanakan Latihan Kesiapsiagaan Operasi TA. 2025 di Wilayah Surabaya dan Sekitarnya dalam Rangka Mendukung Tugas TNI Angkatan Laut”. Pelaksanaan latihan berlangsung selama 11 hari, sejak 21 hingga 31 Juli 2025, dengan berbagai tahapan meliputi pembekalan, Geladi Posko, Geladi Lapangan, hingga evaluasi dan kaji ulang pelaksanaan latihan.

Pembekalan dimulai pada 21 Juli di Puslatkaprang Koarmada II, dilanjutkan Geladi Posko pada 22-25 Juli, kemudian Geladi Lapangan pada 28-29 Juli di Dermaga Madura dan perairan Selat Madura. Evaluasi dan Kaji Ulang akan dilaksanakan pada 30-31 Juli di Auditorium Puslatkaprang Koarmada II. Kegiatan ini didukung berbagai unsur dari Koarmada II, Puspenerbal, Lantamal V, KPLP, Basarnas, serta Polairud Polda Jatim.

Dalam pelaksanaannya, Koarmada II mengerahkan kekuatan penuh dengan mengikutsertakan unsur-unsur utama seperti KRI Makassar-590, KRI Tombak-629, KRI Selar-879, dua RHIB Lantamal V, serta personel dari Dislambair. Sementara itu, skenario utama latihan adalah penanganan Insiden Darurat Laut berupa kebakaran di KMP Nusantara, lengkap dengan aktivasi distress signal, evakuasi korban oleh unsur laut dan udara, penanganan medis, serta simulasi penanganan jenazah korban laka laut.

Pangkoarmada RI dalam amanatnya mengungkapkan bahwa pelaksanaan apel gelar pasukan ini merupakan tahapan yang sangat penting dalam rangkaian Latihan Kesiapsiagaan Operasi. Pada apel inilah dilaksanakan prosedur pemeriksaan akhir, terhadap seluruh kondisi kesiapan alutsista dan personel sebelum berlaga di medan latihan.

“Perlu saya tekankan disini, saat berada di medan latihan nanti, itu berarti bahwa semua kondisi alutsista beserta pengawaknya harus dalam keadaan siap secara keseluruhan. Tidak ada toleransi untuk ketidaksiapan, karena dalam operasi SAR yang sesungguhnya, setiap detik sangat berharga dalam menyelamatkan jiwa manusia,” tegas Pangkoarmada RI.

Pangkoarmada RI juga menegaskan jika latihan ini bertujuan meningkatkan kemampuan prajurit dalam pengambilan keputusan, penyusunan rencana operasi bantuan SAR, serta penguasaan prosedur penanganan kecelakaan pelayaran dan penerbangan di laut. “Latihan ini juga menjadi momen untuk menguji doktrin dan SOP SAR yang berlaku, serta memperkuat sinergi antar lembaga maritim,” tandasnya. (Pen/2)

Leave A Reply

Your email address will not be published.