JAKARTA, Harnasnews – Pertemuan ketiga Working Group (WG) Global Partnership for Financial Inclusion (GPFI) Presidensi G20 India 2023 telah merumuskan setidaknya empat solusi meningkatkan inklusi keuangan dan produktivitas.

Dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan bahwa GPFI senantiasa menekankan pentingnya inklusi keuangan digital serta pembiayaan UMKM untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Sebagai negara sahabat India yang juga fokus pada inklusi keuangan, Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan plenary meeting GPFI yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali, pada 24-26 Juni 2023, yang diawali dengan simposium internasional.

Pertemuan dipimpin oleh Co-Chair GPFI Magda Bianco dari Bank Sentral Italia, serta perwakilan Presidensi India Chanchal Sarkar dari Kementerian Keuangan India dan Sonali Sen Gupta dari Bank Sentral India.

Erwin membeberkan empat solusi dari pertemuan GPFI dimaksud yang penting bagi inklusi keuangan digital dan pembiayaan UMKM global, yaitu pertama, komitmen GPFI untuk memanfaatkan digitalisasi di sektor keuangan.

Dalam hal ini, infrastruktur digital publik bermanfaat memfasilitasi layanan keuangan seluruh masyarakat dan membuka peluang ekonomi bagi individu dan UMKM.

Selain itu, GPFI menyusun panduan dan survei implementasi penerapan Prinsip Inklusi Keuangan Digital oleh negara G20 dan non-G20.

Solusi kedua, yakni penyusunan Rencana Aksi Inklusi Keuangan yang akan menjadi panduan arah diskusi dan rencana strategis GPFI untuk periode 2024 sampai dengan 2026. GPFI akan terus memimpin komunitas inklusi keuangan global melalui berbagai analisis dan rekomendasi kebijakan, berbagi pengetahuan, serta kerja sama internasional.