
Pertemuan Ketiga GPFI Presidensi G20 Rumuskan Solusi Inklusi Keuangan
Ketiga, penyusunan rekomendasi perangkat kebijakan untuk mendorong akses keuangan dengan layanan keuangan digital bagi UMKM, serta laporan mengenai inovasi layanan keuangan bagi UMKM.
Laporan itu disusun berdasarkan living database yang dibuat pada Presidensi G20 Indonesia silam. Mengemuka pula inisiatif terkait upaya peningkatan ketersediaan sex-disaggregated supply side data sehingga dapat mendorong akses keuangan UMKM perempuan
Selanjutnya solusi keempat, yaitu pembaruan Kerangka Acuan GPFI sebagai panduan bagi proses kerja GPFI yang lebih efektif dan efisien.
Erwin menjelaskan, akses dan penggunaan layanan keuangan formal merupakan sarana untuk memberdayakan individu dan UMKM untuk mendorong peningkatan produktivitas dan ketahanan keuangan sehingga mewujudkan peningkatan keberdayaan ekonomi masyarakat. Langkah itu dapat mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Dengan inovasi digital, produk dan layanan keuangan semakin terjangkau yang dapat menurunkan biaya transaksi dan asimetri informasi.
Semangat inklusi keuangan sejalan dengan nilai pertumbuhan bersama yang dikemas Presidensi G20 India dalam tema “One Earth. One Family. One Future“.
Penyelenggaraan pertemuan di Bali menunjukkan berlanjutnya komitmen Indonesia dalam berperan aktif mendukung forum G20, yang diharapkan dapat turut mempromosikan pariwisata dan produk kreasi UMKM Indonesia kepada dunia serta mendorong pemulihan ekonomi nasional.
Adapun hasil pembahasan pertemuan GPFI ini selanjutnya akan dilaporkan dalam pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 pada Juli 2023 mendatang, dikabarkan dari antara. (qq)