Petani Jagung Menjerit Ditengah Covid-19

Anggota Komisi IV DPR RI, H Johan Rosihan

SUMBAWA,Harnasnews.com – Anggota Komisi IV DPR RI, H Johan Rosihan menyempatkan diri melakukan kunjungan ke salah satu sentra jagung di Kabupaten Sumbawa, tepatnya di Desa Lamenta, Kecamatan Empang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat pada hari Jumat tanggal 15 Mei 2020.

Kunjungan ini dalam rangka melihat secara langsung proses panen raya yang dilakukan para petani jagung di tengah masa pandemic sekarang ini.

Johan memanfaatkan kesempatan ini untuk berkomunikasi langsung dengan petani dan mendengarkan keluhan dan kesulitan petani jagung untuk merasakan jeritan petani pada masa pandemic ini.

Dari kunjungan tersebut, ada beberapa catatan kondisi yang mesti menjadi perhatian pemerintah saat ini, yakni bahwa pada masa panen tahun ini, produktivitas jagung menurun sekitar 40-50 persen dibandingkan tahun lalu karena disebabkan oleh hama ulat, demikian pula harga turun sangat drastis, kalau tahun kemarin saat panen seperti ini, harga di lahan atau harga di petani bisa mencapai Rp 3.500 per kilogram tapi hari ini Cuma dihargai Rp 2.400 per kilogram dengan harga di Gudang sebesar Rp 3000 sampai Rp 3.100 per kilogram, papar Johan.

Atas kondisi tersebut, Legislator dari Pulau Sumbawa ini meminta pemerintah segera hadir karena sampai hari ini nampaknya stimulus yang digulirkan pemerintah belum menjangkau para petani jagung khususnya dan semua petani secara umum.

Jeritan dan kesusahan petani ini harus segera direspon oleh pemerintah karena penurunan produksi jagung pasti akan berdampak pada berkurangnya stock bahan pangan pokok bagi masyarakat dan pemerintah mesti segera menyerap hasil panen petani dengan harga yang layak untuk melindungi petani jagung dari banyak kerugian, pinta Johan.

Anggota DPR dari Fraksi PKS ini menyampaikan bahwa dalam dialog singkatnya dengan beberapa petani jagung tadi, kalau tidak ada perubahan harga menuju harga yang membahagiakan petani, bisa dipastikan para petani yang menanam jagungnya dengan modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) ini tidak akan bisa membayar kredit KUR nya. Hal ini akan berakibat kredit macet dan semakin menurunkan kemampuan daya beli petani pada masa pandemic ini, urai Johan.

Anggota DPR dari dapil NTB 1 ini menyatakan bahwa potensi Provinsi NTB sebagai salah satu sentra produksi jagung nasional, terutama Kabupaten Sumbawa yang memiliki luas panen jagung kurang lebih sebesar 326 ribu hectare dengan rata-rata produktivitas sebesar 6,6 ton per hektar, harus selalu menjadi perhatian pemerintah dalam mengembangkan komoditas jagung baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk kegiatan ekspor.

Di tengah pandemic saat ini, kepentingan petani harus lebih diutamakan dengan berbagai program dan stimulus agar kesejahteraan petani lebih meningkat, tutup Johan.(Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.