
Pras: PJ Gubernur DKI Itu Kewenangan Presiden
Selama itu, Jakarta akan menghadapi tantangan klasiknya sekaligus memimpin proses transisi dari statusnya sebagai ibukota negara.
“Karena kalau hanya dicoba-coba, kasihan ini ibukota negara yang sebentar lagi dipindahkan status ibukota negaranya ke Penajam, Kalimantan Timur dan disini menjadi kota ekonomi yang dia (penjabat) harus mengerti disitu posisinya,” bebernya.
Catatannya soal pemilihan tokoh yang tepat sebagai penjabat itu penting. Sebab, kata dia, bila dipimpin tokoh penjabat yang tidak tepat, dia khawatir program pemerintah DKI tidak akan berjalan sementara pembangunan yang sedang dan telah berjalan akan berhenti.
“Buat saya buatlah yang terbaik juga untuk Jakarta karena kalau nggak peninggalan-peninggalannya jadi museum juga, akhirnya jadi beban politik setelah beliau tak lagi menjabat,” ungkapnya.
Saat ditanyakan terkait peluang Kasetpres Heru Budi Hartono, Sekda Marullah Matali dan Dirjen Otda Kemendagri Akmal Malik santer disebut-sebut sebagai calon Pj Gubernur DKI, Pras tak mau berandai-andai.
“Saya tidak mau berandai-andai, soal nama itu kewenangan Presiden,” tegasnya.(SFN)