PT. Basa Kembali Gelar FGD di UD “Matahari”

SUMBAWA,Harnasnews.com – Setelah Fokus Group Discussion (FGD) di Gelar di UD Mentari Pagi di Desa Jaya Makmur (Labangka Lima red) Kecamatan Labangka pada rabu (10/11) kemarin. Hari ini PT. Bangun Alam Samawa (Basa red) kembali menggelar FGD di Dusun Tatede Luar Desa Tatede Kecamatan Lopok Kabupaten Sumbawa. Manager PT. Basa Amy Arif Syaifullah dalam paparannya didepan kelompok tani binaan UD “Matahari” mengatakan bahwa Bahwa yang bisa mendapatkan pupuk adalah petani yang masuk dalam kelompok tani dan ada erdkknya.

“Yang masuk dalam Erdkk itu hanya lahan yang dikelola secara terus menerus oleh petani dan ada Erdkknya. Sedangkan, yang tidak masuk dalam Erdkk seperti lahan miring dan masuk dalam kawasan hutan,”ungkap Arif sapaan akrabnya dengan media ini (11/11).

Menurutnya, saat ini pupuk indonesia mewajibkan untuk memakai pupuk non subsidi. Karena hanya dua hektar saja yang bisa disubsidikan oleh pemerintah.

“Lebih dari dua hektar pemerintah tidak bisa mensubsidikan. Makanya solusi dari pemerintah memberikan pupuk non subsidi,”tukas Arif.

Lanjutnya, selain itu juga pemerintah juga membantu petani mewadahi dengan pihak bank seperti kur dan itu bunganya hanya 6 persen. Selain kur juga pemerintah menyiapkan asuransi petani. Ini dilakukan untuk petani yang mengalami kegagalan dalam panen,”imbuhnya.

Sementara itu ditempat yang sama Muhammad Junaidi selaku pengawas lapangan dari produsen PT. Pupuk Sriwijaya Palembang (Pusri red) menegaskan bahwa pupuk pusri mulai menyalurkan pupuk di NTB yakni pada juni lalu.

“Pusri mulai disalurkan ke NTB pada bulan juni lalu. Harganya juga sama dan tata cara penyakurannya juga sama sedangkan yang berubah hanya yang membuatnya saja.

“Pupuk ini diawasi oleh pemeeintah. Yang mendapatkan pupuk ini adalah kelompok tani yang ada dalam erdkk,”paparnya.

Lanjutnya, pupuk ini hanya mampu untuk disubsidi oleh pemerintah hanya dua hektar saja. Selebih dari itu pemerintah menyiapkan pupuk non subsidi,”tutupnya.

Sementara perwakilan petani di dusun tatede luar Sudarli mengatakan bahwa terkait dengan persoalan pupuk yang selalu menjadi keluhan petani di desa ini kami harapkan agar pupuk pusri untuk menambah alokasi pupuk masuk ke wilayah Tatede Kecamatan Lopok Kabupaten Sumbawa.

“Jika pupuk kurang maka akan mempengaruhi tingkat ekonomi rumah tangga,”jelasnya.

Selain itu juga Sudarli menegaskan pada 2020 lalu kami petani di desa tatede untuk mencari solusi atas kurangnya pupuk maka kami menggunakan ecofarmi.

“Jujur kami tahun kemarin menggunakan ecofarming. Hal ini kami lakukan untuk solusi atas kelangkaan pupuk di desa ini,”timpalnya.

Berdasarkan pantauan media ini dilapangan terlihat puluhan petani antusias mengikuti FGD tersebut.

dari FGD tersebut tujuan untuk memperoleh informasi atau masukan mengenai suatu permasalahan yang bersifat lokal dan spesifik. Namun solusi atau penyelesaian tentang masalahnya ditentukan pihak lain setelah masukan diterima dan dianalisa.

Akan tetapi hasil FGD tidak bisa dipakai untuk melakukan generalisasi karena FGD memang tidak bertujuan menggambarkan (representasi) suara masyarakat. Meskipun demikian, arti penting dari FGD tidak terletak pada hasil representasi populasi melainkan pada kedalaman informasi yang didapat.(Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.