Rotary Club Indonesia Dukung Pencegahan Angka Stunting

“Kami juga menyediakan konselor yang berfungsi sebagai tim komunikasi lapangan yang berhubungan langsung dengan masyarakat dalam mencegah stunting,” katanya.

Selain itu, kata dia, pihaknya  juga telah menyiapkan media komunikasi yang mudah dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat, berupa kalender dan modul pencegahan stunting.

Seperti diketahui, stunting merupakan gejala tumbuh kembang yang bisa terjadi pada anak yang salah satunya disebabkan kurangnya pengetahuan Ibu tentang asupan nutrisi yang baik sejak awal kehamilan sehingga timbul masalah gizi kronis dalam kurun waktu yang cukup lama.

Dampak stunting umumnya terjadi disebabkan kurangnya asupan nutrisi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang merupakan periode emas tumbuh kembang anak, terdiri dari 270 hari kehamilan dan 730 hari pada dua tahun pertama kehidupan anak.  Periode 1000 HPK merupakan periode kritis terjadinya gangguan pertumbuhan, termasuk perawakan pendek dari seusianya.

“Untuk itu kami dari Rotary International District D.3410 sungguh-sungguh mendukung program pemerintah dalam menekan angka stunting dengan mendistribusikan mistar-mistar pengukur tinggi badan yang akan dipasang di setiap Posyandu di Desa Banjarwaru dan Desa Bendungan Kecamatan Ciawi juga ratusan kalendar panduan nutrisi gizi seimbang untuk orang dewasa, ibu hamil, ibu menyusui, bayi dari 6 bulan hingga anak-anak usia 24 bulan,” kata Dyah.

Menurut dia, masalah stunting ini tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah saja, tapi semua lapisan masyarakat harus menyadari bahwa dengan mengkonsumsi gizi seimbang dampaknya sangat luar biasa dan dapat menjadikan anak-anak dalam usia emas menjadi anak Indonesia yang sehat, unggul dan mampu bersaing. (Syella)

Leave A Reply

Your email address will not be published.