Saling Klaim Jarot-Muhlis dan Mo-Novi: Alternatif Bagi KPU Sumbawa

Begitu cepatnya cara kerja KPU dalam merilis model C guna keperluan publikasi yang nantinya akan diketahui oleh masyarakat banyak terhadap perolehan suara yang pasangan calon yang bertarung di pesta demokrasi lokal.

Namun informasi agak lambat diperoleh publik dan pasangan calon. Padahal semua mata tertuju kepada website hitungan suara (tungsura) karena dari publikasi ini masyarakat sudah terkikis kebingungan terhadap informasi yang berserakan dimana-mana terkait dengan siapa yang menjadi pemenang dalam pilkada sumbawa.

Fenomena ini menjadi perhatian publik, betapa lambatnya kerja-kerja KPU dalam mempublikasikan hasil perhitungan suara Paslon di laman tungsura. Yang sebenarnya hanya memakan waktu dua hari namun lebih dari dua hari. Berdasarkan hasil diskusi penulis dengan beberapa KPPS, mereka sudah memfoto dan mengirim berkas model C kepada sistem KPU namun mengalami kegagalan dalam pengiriman sehingga harus melakukan cara manual dengan memberikan model C kepada PPS, kemudian PPS memberikan kepada PPK. PPK menindaklanjuti kepada KPU.

Informasi menjadi pertimbangan sehingga wajar beberapa model C dari KPPS yang tersebar di kabupaten sumbawa belum dapat dipublikasi melalui website hitungan suara (tungsura).

Agar pekerjaan KPU tidak lambat dalam mempublikasikan hasil perolehan suara pasangan calon melalui laman penghitungan suara, maka perlu upaya taktis dalam menyikapi rasa penasaran publik terhadap perolehan suara kandidat Bupati dan wakil bupati Sumbawa melalui penggunaan teknologi yang ada.

Dengan cara KPPS mendokumentasikan hasil rekapitulasi tingkat TPS yang sudah ditandatangani oleh saksi Paslon, pengawasan TPS, dan KPPS melalui kamera atau menggunakan aplikasi top scanner. Kemudian dokumen C-KWK tersebut dikirim menggunakan aplikasi WhatsApp atau aplikasi lain kepada operator KPU guna di publikasi ke laman hitungan suara sehingga petugas KPU segera mengupload dokumen tersebut ke dalam laman tersebut sehingga hasilnya terpublikasi secara cepat.

Namun cara kerja ini kemungkinan tidak dilakukan oleh KPU sehingga Paslon dan masyarakat sampai hari ini merasa penasaran dengan hasil yang diperoleh masing-masing kandidat bupati dan wakil bupati sumbawa, dan KPU kemungkinan lebih memilih cara kerja menggunakan sistem yang di pakai oleh mereka sehingga terjadi kelambatan, mungkin disebabkan oleh sistem yang bermasalah atau cara kerjanya yang tidak maksimal.(Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.