
Menurutnya, saat ini ada sejumlah langkah alternatif. Pembagian BLT dilakukan dengan mengirimkan bantuan tunai tersebut melalui bank DKI atau kantor pos.
Ada juga, sambung anggota dewan yang terpilih dari dapil Jakbar ini dengan memberikan BLT lewat e- money agar mudah dibelanjakan di pasar.
“Tiga hal itu kan pastinya memiliki kekurangan masing-masing. Kalau e-money, saya kira perlu ada pengawasan di pasar-pasar. Apakah bisa terjangkau pengawasnya oleh PD Pasar Jaya untuk transaksi di pasar yang tidak diawasi PD Pasar Jaya. Kalau kantor pos, tentunya akan terjadi antrian dan kerumunan,” ungkap vokalis partai berlambang Mercy itu.
Karenanya, Afni pun menyarankan jika kesiapan Pemda untuk merubah bansos menjadi BLT tanpa persiapan yang matang. Pemda perlu mempertimbangkan untuk tetap memberikan bansos covid 19 berupa sembako dengan sejumlah penambahan isi dari sembako yang akan dibagikan.
“Kalau selama ini hanya beras, minyak, biskuit. Kedepan harus ada penambahan seperti susu,ikan, daging dan gula,”tutupnya.(sof)