Stop Destructive Fishing, Menteri Susi Apresiasi Penangkapan Kapal Pembawa Amonium Nitrat

JAKARTA,Harnasnews.Com  – Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyampaikan apresiasi atas keberhasilan penangkapan kapal KLM Motor Eka Putri oleh Tim Gabungan Kepolisian Resort (Polres) Kepulauan Selayar dan Sat Polair di Perairan Jampea, Kayuadi atau sekitar 50 mil dari Pelabuhan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/4) sekitar pukul 08.00 waktu setempat. Pasalnya, dalam operasi yang dipimpin langsung oleh Kasiwas IPDA Agus Juniardi tersebut, KLM Motor Eka Putri kedapatan membawa 2.400 karung atau sekitar 50 ton amonium nitrat yang diduga akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan bom ikan.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada Polri yang telah melakukan penangkapan terhadap kapal bermuatan 50 ton bahan baku pembuat bom ikan. Walaupun sebetulnya jumlah ini sangat kecil dibandingkan yang ada dan beredar setiap waktunya, tapi ini merupakan awal yang sangat luar biasa,” ungkap Menteri Susi dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta Pusat, Jumat (27/4).

Amonium nitrat, bahan pupuk tersebut sering digunakan oleh nelayan pelaku penangkapan ikan yang merusak (destructive fishing) untuk menangkap ikan karang. Setiap 250 gramnya memiliki daya rusak 5,3 m persegi.

“Bayangkan kalau 50 ton itu digunakan untuk meledakkan karang-karang seperti apa. Dan itu setiap waktu terjadi sekarang ini, bertahun-tahun. (Tujuannya) untuk menangkap ikan tetapi yang dihancurkan luar biasa. Ini sudah saatnya kita bersama-sama untuk memerangi,” lanjut Menteri Susi.

Kepala Polres Kepulauan Selayar Syamsu Ridwan mengatakan, penangkapan bermula dari laporan warga bahwa akan ada amonium nitrat yang akan diselundupkan ke Kepulauan Selayar.

“Kami perintahkan tim khusus kami untuk melakukan penyelidikan di daerah Jampea. Kami berkomunikasi juga dengan pelaku dan berinteraksi dengan mereka, kita akan membeli sebanyak 700 karung. Pada saat transaksi baru kita sergap para pelaku,” cerita Syamsu melalui video conference bersama KKP.

Menurut Syamsu, di dalam kapal tersebut juga ditemukan bendera Malaysia. Adapun barang bukti yang ditempatkan di palka bawah kapal sedianya akan dikirim ke Timor Leste dan dijual pula di Kabupaten Kepulauan Selayar dan Wakatobi.

Leave A Reply

Your email address will not be published.