Swasta Berminat Kembangkan KAT, Mensos Janji Akan Beri Kemudahan

Demikian pula, bila kontribusi perusahaan dalam bentuk CSR belum signifikan, Mensos memastikan itu bukan karena perusahaan tidak bisa memberikan kontribusi.

“Tidak boleh ada pikiran seperti itu. Barangkali karena Kemensos belum mengkomunikasikan program yang akan kita lakukan secara bersama-sama,” kata Mensos.

Mensos selalu menekankan adanya langkah cepat dalam menyikapi apa yang ia sebut sebagai panggilan kemanusiaan tadi. “Kini bukan waktunya lagi banyak berdiskusi,” katanya

Istilah KAT sendiri, erat pemahamannya dengan kawasan pinggiran atau perbatasan. Namun Mensos berharap, pinggiran tidak hanya dipahami dalam perspektif geografis.

Sebab pada kenyataanya ada juga daerah yang maju di pinggiran. Maka membangun dari pinggiran juga dimaknai sebagai pembangunan terhadap kehidupannya, ekonominya, penduduknya, dan budayanya.

Kalau demikian maka sebenarnya ada banyak potensi yang harus dikembangkan oleh Kemensos. “Jadi pekerjaan Menteri Soslal tidak hanya bagi-bagi sembako,” kata Mensos.

Banyaknya pekerjaan juga membuat Kemensos tidak bisa bekerja sendiri, alias harus bersinergi dengan yang lain.

Misalnya, untuk mendorong interaksi dan komunikasi, Mensos mendorong forum konvensi untuk mengusulkan kepada Menteri Perdagangan agar menggeser lokasi pembangunan pasarnya ke daerah KAT.

“Coba direkomendasikan agar anggaran Kementerian Perdagangan digeser ke KAT,” katanya. Dengan demikian kesempatan rakyat di kawasam KAT meningkatkan pendapatan dan mencapai kemandirian ekonomim, akan semakin terbuka lebar.(Red/Ed)

Leave A Reply

Your email address will not be published.