Terindikasi Akan Tawuran, 36 Pelajar SMP Asal Kota Bekasi Diamankan Polisi

KOTA BEKASI, Harnanews.com – Sebanyak 36 pelajar diamankan tim Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Timur. Mereka semua diamankan polisi karena diduga akan melakukan aksi tawuran.

Mirisnya lagi, mereka semua berasal dari SMP Negeri 17 Kota Bekasi dan Mts Assafi’iyah Pondok Gede Kota Bekasi. Video pengamanan para pelajar ini pun viral di media sosial.

Menanggapi video itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 17 Kota Bekasi Tri Wahyu Retnaningsih membenarkan kejadian itu kepada media pada Rabu (22/03/23).

“Bahwa kejadian tersebut benar adanya, para pelajar SMP 17 dan Mts Assyafi’iyah secara bersama-sama bergerombol melintas di Jl. Jatiwaringin, dan sebagai tindakan pencegahan dikhawatirkan terjadi tawuran maka Team Presisi Polres Metro Jakarta Timur mengamankanya para pelajar dan selanjutnya diserahkan untuk diberikan pembinaan Oleh Satuan Polsek Kampung Makasar Jakarta Timur,” ungkap Tri Wahyu.

Langkah pencegahan itu dilakukan kepolisian dan hanya melakukan pembinaan kepada 36 pelajar itu.

“Adapun pembinaan dihadiri oleh semua orangtua pelajar dan perwakilan Guru dari SMP 17 Bekasi dan Mts Assyafiiyah, setelah dilaksanakan pembinaan semua pelajar diperkenankan Kembali ke rumah masing-masing,” imbuhnya.

Ia berharap dengan kejadian itu, menjadi bahan pelajaran khususnya kepada orangtua untuk mengawasi anak-anaknya.

“Demikian klarifikasi ini disampaikan, semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pelajar SMP 17 Bekasi dan Mts Assyafiiyah khususnya dan semua para pelajar pada umumnya,” pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Dedes Kusmayadi menjelaskan bahwa pasca kejadian itu, pihaknya akan meminta para guru untuk lebih mengawasi kegiatan para pelajar.

“Ini sedang saya upayakan sekarang, untuk lebih sosialisasi ke sekolah sekolah bersama-sama kita memberikan pengertian kepada para siswa sekolah. Karena susah juga kalau cuman dilarang, tapi mereka malah main diluar (untuk aksi tawurannya),” ungkap Deded.

Deded juga telah menerima informasi diamankannya 36 pelajar asal Kota Bekasi yang terindikasi akan melakukan aksi tawuran di wilayah Jakarta Timur.

“Kemudian selepas kejadian itu saya mencoba koordinasi ke kepsek dari salah satu sekolah tersebut dan juga berkoordinasi dengan Kepala Bidang SMP untuk lebih mengkroscek lebih lanjut tentang kebenaran dari adanya aksi itu. Karena untuk para siswa-siswa kita harus ada tindakan yang nyata, kalau misalnya untuk para pelajar SMP itu sudah melakukan aksi tawuran,” katanya.

Namun dikatakan Dedes bahwa pihaknya masih melakukan kroscek kebenarannya dalam kejadian itu. Pembinaan dan Surat Edaran akan dilakukan kepada sekolah-sekolah menjelang ramadhan agar kegiatan para siswa dapat lebih intensif bagi para siswa.

“Sekolah sekolah untuk lebih mengintensifkan lagi kegiatan kegiatan keagamaan untuk bisa mungkin kita meredam hasrat-hasrat dari para anak anak itu. Serta kita juga lebih mengintensifkan lagi tahapan koordinasi antara pihak sekolah orang tua wali murid,” ujarnya.

Ia juga meminta kepada para orang tua untuk lebih meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya, terutama di luar jam belajar.

“Karena para siswa kan lebih banyak waktunya bersama keluarga, jadi artinya apabila tidak ada terjalinnya kerjasama, ya tentunya kan juga ada kekurangan yang kurang intens,” kata Deded.

Dinas Pendidikan Kota Bekasi akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan langkah antisipasi aksi kenakalan remaja terutama tawuran, dengan melakukan kegiatan bersama dengan jajaran kepolisian.

“Saya juga sedang merencanakan dengan pihak kepolisian untuk mengadakan sosialisasi misalnya untuk apel bersama, kalau untuk ditingkat SMA kan sudah. Iya betul, tapi belum terlaksana. Mungkin nanti akan dibuat juga dan itu baru perencanaan terkait deklarasi anti tawuran untuk ditingkat SMP. Mudah-mudahan bisa terlaksana,” pungkasnya. (Mam)

Leave A Reply

Your email address will not be published.