Tingkatkan Produktivitas dan Nilai Tambah UMKM melalui Tekonologi Digital

Sementara itu, Head Marketing Strategy of Chicken Holic, Sylvi Dhea Angesti mengatakan kehadiran digital branding dirasa perlu untuk sebuah produk apalagi untuk usaha UMKM. Selain untuk meningkatkan daya tarik konsumen, digital branding juga memberikan identitas yang berbeda sekaligus sebagai metode lain untuk berpromosi.

Ia mengungkapkan digital branding yang dibangun Chicken Holic, mendapatkan penghargaan sebagai salah satu brand yang paling berkembang di Kota Medan dalam bidang Food and Beverage (F&B) pada tahun 2015 yang diberikan oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Ia juga mengatakan bahwa digital branding juga berguna untuk meningkatkan loyalitas para pelanggan. “Sebagai contoh, setelah mendapatkan kepercayaan dari market yang setia dari produk pertama kami yakni Chicken Holic. Kami kemudian menghadirkan varian baru dari produk kami berupa Big Bite, berupa size snack ayam yang lebih besar untuk memuaskan permintaan market,” katanya.

Di tempat yang sama, Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel A Pangerapan mengatakan pesatnya peran teknologi semakin terpacu dengan adanya pandemi Covid-19 mendorong semua pihak untuk berinteraksi dan melakukan berbagai aktivitas di ruang digital.

“Kondisi ini menunjukkan kita berada di era percepatan transformasi digital,” kata Semuel.

Ia menilai pandemi Covid-19 telah mengubah cara masyarakat dalam beraktivitas di berbagai lini kehidupan. Hal inilah yang mempertegas bahwa sedang terjadi era disrupsi teknologi. Oleh karena  itu, pemerintah harus dapat menyiapkan SDM Indonesia dengan keterampilan digital yang sesuai untuk menghadapi perubahan ini.

Leave A Reply

Your email address will not be published.