Berhasil Bangun Civil Society, Ketua DPD RI Puji Masjid Jogokariyan

Nasional

YOGYAKARTA,Harnasnews.com  – Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, mengisi kunjungan kerjanya di Yogyakarta dengan mengunjungi Masjid Jogokariyan, Minggu (6/6/2021).

LaNyalla disambut oleh Ketua Dewan Syuro Takmir Masjid Jogokariyan Muhammad Jazir ASP, Ketua Takmir Masjid Jogokariyan Agus Abadiyanto dan jajaran takmir.

Ketua DPD didampingi oleh Sylviana Murni (Ketua Komite III), Bustami Zainudin (Wakil Ketua Komite II), Evi Apita Maya (senator NTB), Bambang Sutrisno (senator Jawa Tengah yang juga Ketua BAP DPD) dan Bambang Santoso (senator Bali).

Mantan Ketua Umum PSSI itu tak segan memuji Masjid Jogokariyan yang berhasil membangun masyarakat berperadaban di lingkungan sekitarnya.

“Kalau ditanya tentang Masjid Jogokariyan, ada 3 hal yang teringat di benak saya, pertama, masjid dengan uang kas yang selalu nol, kedua masjid yang punya ATM beras untuk jamaah dan warga sekitar, dan yang ketiga, masjid yang pagarnya tidak pernah dikunci,” ungkap LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu menjelaskan, uang kas yang selalu nol bukan berati tak ada jamaah yang infaq ke Masjid Jogokariyan. Melainkan, uang infaq jamaah selalu dan segera didistribusikan menjadi jariyah-jariyah bagi jamaah yang sudah meng-infaq-kan sebagian hartanya.

“Ini luar biasa, karena takmir benar-benar menyegerakan amalan jamaah yang infaq agar segera bermanfaat bagi sesama dan bagi agama. Daripada mengendap di bank,” tuturnya.

LaNyalla menyinggung banyaknya masjid yang sebelum memulai Salat Jumat selalu melaporkan neraca keuangan masjid dengan saldo hingga ratusan juta rupiah.

Padahal, ada jamaah atau warga di sekitar masjid yang mengalami musibah atau membutuhkan pertolongan dan tidak mendapat manfaat dari uang infaq yang ada disimpan di bank.

Menurut LaNyalla, kondisi seperti itu tidak dijumpai di lingkungan Masjid Jogokariyan.

“Saya juga memberi apresiasi atas semangat takmir masjid Jogokariyan yang memposisikan masjid sebagai instrumen civil society yang menjawab persoalan-persoalan jamaah dan warga sekitar. Sehingga lahirnya ide ATM beras. Sebuah upaya untuk berbuat konkret menjawab persoalan yang terjadi di masyarakat,” kata LaNyalla.

Leave A Reply

Your email address will not be published.