
Sebab, Pancasila selama ini sebagai tatanan nilai secara empiris telah teruji memayungi etika dan moral warga negara terutama para pemimpin negara dan pemerintah dalam menjalankan perannya.
Menurut dia, meski dalam prakteknya berbagai kalangan menilai kehidupan masyarakat dan juga dalam penyelenggaraan negara dan pemerintahan secara kasat mata jauh dari stadar tata nilai Pancasila.
“Misalnya perilaku elite dan juga masyarakat yang tidak sesuai nilai Pancasila dipertotonkan dalam kehidupan sehari hari baik dalam aspek politik, ekonomi dan sosbud. Seperti dalam aspek politik,” ujar Bambang.
Kecendurangan terjadinya distorsi nilai Pancasila tersebut, menurut Bambang, tentunya harus adanya pengedalian agar dampak buruknya terhadap tatanan nilai masyarakat dan peradaban bangsa dapat dieliminir.
“Jangan sampai para elite dan generasi yang lebih tua memberikan lagecy kepada generesi mileneal rusaknya sistem demokrasi masih tetap dipertahankan tanpa reserve,” ucap Wakil Asosiasi Ilmuan Administrasi Negara ini. (Red)