Dorong Guru Dan Siswa SMAN 6 Kota Kediri,Semangat Bereksperimen Kreativitas

Pendidikan

Kediri,Harnasnews.com – Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Ramliyanto, SP. MP memberikan pembinaan kepada tenaga kependidikan, guru, dan kepala sekolah SMAN 6 Kota Kediri hari Rabu 10 Maret 2021.

Dalam arahannya Ramli sapaan akrabnya juga menyampaikan inovasi tidak identik dengan high cost, high result atau kemampuan SDM yang tinggi. Dan dalam berinovasi juga tidak selalu harus identik dengan teknologi.

Sehingga diharapkan tidak ada lagi keluhan dari kepala sekolah tidak bisa berinovasi dengan alasan tidak ada anggaran, tidak ada SDM yang berpendidikan tinggi.

Beliau mencontohkan salah satu SMK di Gunungkidul yang masuk dalam TOP 99 Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional yaitu Inovasi One Stop Service Toilet (Toilet Kejujuran).

Toilet kejujuran ini khusus ditujukan untuk siswi sekolah dengan menjual celana dalam dan pembalut wanita.

Inovasi ini didasari karena banyaknya siswi yang ijin pulang karena alasan gangguan datang bulan.

Semoga inovasi yang sederhana ini dapat menjadi contoh SMAN 6 Kota Kediri untuk membuat inovasi-inovasi yang sederhana namun belum pernah ada sebelumnya.

Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri Sumiarso,mengungkapkan dalam mengangkat “Maju Bersama, Hebat Semua, Gemilang”,harus memberikan apresiasi kepada guru dan siswa agar tetap menunjukkan semangat dan antusiasme tinggi meski pembelajaran dilaksanakan secara daring di tengah pandemi.

Ia berpesan kepada para guru dan siswa untuk terus mengasah kemampuan dan talenta sesuai dengan kebutuhan pasar.

“Seluruh talenta selain terus diasah, juga harus menemukan titik di antara konsumen dan produsen,”Ujar Sumiarso.

Ia melihat masa SMA menjadi waktu sangat tepat untuk siswa belajar kewirausahaan karena pada masa ini rasa ingin tahu, semangat bereksperimen kreativitas dapat mulai diasah.

Selain mendorong siswa untuk membangun jejaring, Sumiarso juga mengajak siswa untuk memiliki kesiapan mental agar kuat menghadapi tantangan yang akan muncul dalam pengembangan inovasi.

“Untuk itu dibutuhkan ekosistem yang akan menguatkan anak-anak ini. Intinya adalah ketika anak-anak ada masalah, mereka bisa mencari solusi atau membuat perencanaan strategis,” tutupnya.[PUL]

Leave A Reply

Your email address will not be published.