Drama Politik Di Republik Jumpalitan

Pesta korupsi, kolusi, dan nepotisme yang mereka mainkan di ubah dengan pola pola strategi politik yang hanya menarik untuk yang tidak memahami bahwa itu dramanya para elite politik yang di topang teknologi terkini dan balutan komunikasi yang jumpalitan.

Konsistensi menjadi tidak penting, karena kekuasaan lebih dianggap penting. Hari Ini kawan besok bisa menjadi lawan. Hari Ini bermanis – manis , besok bisa saling memaki.

Semua dalil dan jurus tangkis bisa mereka gunakan sesuai kepentingan. Luka – Luka yang mereka ciptakan mereka anggap dengan mudah untuk kembali di sembuhkan. Mereka ciptakan uang sebagai raja. Tanpa uang politikus tidak bisa apa. Semua di terima dengan baik oleh rakyat. Dan mereka sendiri akhirnya yang berjumpalitan di Republik Jumpalitan ini.

Bagaimana Ini semua akan berakhir, kembali kepada jati diri bangsa yang di ajarkan oleh para leluhur kita yang ramah, berbudi luhur, beradab dan berbudaya. Sepertinya tidak semudah itu Ferguso. Campur aduk kekuatan sudah merasuki, hingga elite dan politikus kita kalap. Menghalalkan segala cara menabrak semua tatanan yang ada dan mencabik – cabik sendiri muka bangsa Ini. Entah sampai kapan.*

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.