Gara-gara Solar Langka, Ratusan Hektare Padi di Kabupaten Bekasi Terancam Busuk

“Banyak padi yang tidak keambil karena mesin komben tidak bisa beroperasi, bahan bakarnya kurang. Jadi panennya hanya bisa pakai tenaga dengan manual. Kalau pakai tenaga orang otomatis kami cuma bawa bak saja, terus juga lahannya kebanjiran karena hujan,” ungkapnya.

Dikatakan Nomir, biasanya satu orang petani diberikan jatah 60 liter solar yang dibeli menggunakan surat rekomendasi dari BPP. Sedangkan jumlah maksimal yang bisa dibeli oleh satu gabungan kelompok tani berjumlah 180 liter per hari.

“Kami dapat jatah solar satu surat rekomendasi bisa beli 60 liter. Sedangkan kami dari gapoktan diperbolehkan membawa tiga surat, jadi 180 liter per hari,” katanya.

Sementara Kepala Divisi SPBU 3417205, Arif Sunandar mengatakan, kelangkaan solar terjadi karena kuotanya sudah melewati batas. Pengiriman solar dihentikan sejak 26 November 2022 lalu tanpa alasan yang jelas.

“Solar yang kuota di Kabupaten Bekasi habis, terakhir kali dikirim tanggal 26 bulan lalu. Kabarnya, saya juga pernah baca, ada revisi tentang pembatasan dikarenakan mau adanya kenaikkan BBM sampai akhir tahun,” kata Arif.

“Kami enggak dapat solar sampai akhir Desember. Ya saya harap pejabat di atas bisa melihat, kami sendiri sedih kalau dengar mereka cerita, karena sejak solar kosong ya pakai tenaga sendiri,” lanjut Arif. (Sygy)

Leave A Reply

Your email address will not be published.