
Harga Minyak Mentah Dunia Naik
Ketika Amerika Serikat menerapkan kembali sanksi terhadap Iran pada November, Washington memberikan keringanan kepada delapan pembeli minyak Iran. Keringanan yang memungkinkan mereka untuk membeli minyak mentah dalam jumlah terbatas selama 180 hari.
Washington telah menekan pemerintah-pemerintah ini untuk secara bertahap mengurangi impor minyak mereka dari Iran menjadi nol, tetapi para importir tetap dalam pembicaraan mengenai kemungkinan perpanjangan.
India ingin terus membeli minyak Iran pada level saat ini sekitar 300 ribu barel per hari (bph), ketika pihaknya melakukan negosiasinya dengan Washington tentang perpanjangan keringanan sanksi-sanksi melampaui awal Mei, dua sumber di India yang mengetahui tentang masalah tersebut mengatakan.
Tanda-tanda permintaan yang kuat untuk produk olahan dari data Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu (6/3) juga membuat harga minyak naik. Namun, harga tertekan pada Kamis (7/3) oleh kekhawatiran seputar ekonomi Eropa, yang mendorong Wall Street lebih rendah dan memicu kekhawatiran tentang permintaan minyak global.
Untuk menstimulasi ekonomi zona euro yang sedang kesulitan, Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (7/3) menunda waktu kenaikan suku bunga pertama pasca-krisis ke tahun berikutnya paling cepat, dan menawarkan putaran baru uang tunai multi-tahun kepada bank-bank.
“Ada banyak kekhawatiran tentang ekonomi Eropa,” kata Flynn. “Karena (Presiden ECB Mario Draghi) terdengar sedikit suram tentang pertumbuhan, kami melihat aksi jual besar-besaran di saham dan minyak bergerak turun dalam simpati dengan langkah itu.”
Selanjutnya, minyak tetap dalam pasokan berlimpah berkat lonjakan produksi AS. Produksi minyak mentah AS berada pada rekor 12,1 juta barel per hari minggu lalu. (Rep/Red)