Harga Minyak Turun ke Level Terendah Dalam 3 Bulan Terakhir

Kolapsnya SVB merupakan kegagalan perbankan terbesar sejak kejatuhan asosiasi simpan pinjam AS Washington Mutual pada 2008, dan dengan cepat diikuti oleh penutupan pemberi pinjaman sektor kripto Signature Bank pada Minggu (12/3).

Kolapsnya SVB dan Signature Bank memunculkan kekhawatiran tentang potensi kerugian pada kepemilikan obligasi bank-bank AS lainnya, yang banyak di antaranya berinvestasi besar-besaran di Treasuries yang berjangka panjang setelah arus masuk simpanan selama pandemi. Nilai sekuritas tersebut anjlok saat bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga.

Selain itu, pasar minyak juga dibebani oleh laporan inflasi AS.

Indeks harga konsumen (IHK) AS naik 0,4 persen pada Februari, menempatkan level tahunan di angka 6 persen, demikian dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada Selasa. Angka-angka tersebut sejalan dengan ekspektasi pasar.

IHK inti, yang tidak mencakup pangan dan energi, naik 0,5 persen pada Februari, di atas konsensus 0,4 persen, dengan kenaikan tahunan mencapai 5,5 persen.

Laporan tersebut masih menunjukkan inflasi yang persisten, yang kemungkinan mengindikasikan bahwa The Fed akan kembali menaikkan suku bunga pekan depan terlepas dari kekhawatiran perbankan yang ada saat ini, kata para pakar.

Para pelaku pasar juga menantikan data terkait persediaan bahan bakar AS karena Administrasi Informasi Energi (Energy Information Administration/EIA) AS akan merilis laporan mingguannya terkait status minyak bumi pada Rabu (15/3).

Para analis yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan bahwa laporan tersebut akan menunjukkan kenaikan 100.000 barel dalam stok minyak mentah AS untuk pekan yang berakhir pada 10 Maret 2023.(qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.