Ida Cokorda Pemecutan XI Harapkan Bali Damai Dan Guyub

Peristiwa itu pula menjadi momentum dalam edukasi kepada masyarakat agar selalu mengedepankan dialog dan tidak berbuat anarkis.

Pada kesempatan berdialog dengan warga masyarakat, AWK telah memaparkan dan klarfikasi kepada publik bahkan live melalui media sosial (istagram) berlangsung lebih dari dua jam. 

Masyarakat banyak memberikan pertanyaan, minta penjelasan, saran dan apresiasi terhadap kinerja AWK sebagai DPD. 

Bahkan Dosen STISPOL Wira Bhakti Dnepasar Drs I Nengah Suriata MH yang juga Sekretaris Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) menyikapi kegaduhan itu dalam pertemuan dialog tersebut. 

Ia tetap mengharapkan persatuan dan kesatuan dalam wadah NKRI, menjaga kebhinekatunggalikaan meliputi multi agama,  etnis dan budaya.

Meningkatkan dan meneguhkan bela negara yakni cinta terhadap tanah air Indonesia, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan akan Pancasila sebagai ideologi atau dasar negara RI, wawasan kebangsaan, rela berkorban untuk bangsa dan negara serta  kemampuan awal bela negara.

Begitu juga dapat menjaga emosional dalam setiap pola tindak dan pola laku: melayani dan mengayomi serta melindungi masyarakat dengan berpedoman pada Tri Kaya Parisudha (Manacika, Wacika, dan Kayika) kematangan spiritual (QS), emosional (EQ), intlektual (IQ) serta kematangan sosial (SQ).

Untuk itu, pihaknya mengharapkan AWK sebagai tokoh tidak melakukan tindakan diluar cerminan nilai – nilai krama Bali.

Saat ini, pihaknya menilai landasan berpikir masyarakat Bali yang mengedepankan konsep “Paras Paros Saguluk Segilik, Sanglunglung Sebayantaka” memudar akibat tanggapan postingan orang – orang dari video AWK. 

Maka dari itu, peristiwa itu tidak terulang lagi di tengah pandemi, sepatutnya berdoa kepada Tuhan agar kondisi pulih, ekonomi bangkit untuk menopang kehidupan masyarakat Bali.(VIDI)

Leave A Reply

Your email address will not be published.