
“Terutama ibu balita, ibu hamil dan remaja putri yang nantinya akan menikah dan menjadi calon ibu,” katanya.
Melalui program Bapak Asuh Anak Stunting, kata dia, diharapkan akan memperkuat program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi seimbang.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa pemenuhan gizi pada balita merupakan salah satu kunci penting dalam upaya mencegah terjadinya kekerdilan atau stunting.
“Memenuhi kebutuhan gizi balita merupakan hal yang sangat penting agar terhindar dari masalah stunting,” kata Muhadjir Effendy, dilansir dari antara.
Menko PMK menjelaskan, penggunaan bahan pangan lokal yang memiliki kandungan zat gizi yang tinggi dapat menjadi pilihan orang tua untuk memenuhi gizi anak-anaknya.
“Misalnya ubi kayu atau singkong, kacang hijau, hingga daun kelor, merupakan bahan pangan lokal yang bermanfaat dalam mendukung pemenuhan gizi balita, bahkan daun kelor itu memiliki banyak manfaat bagi balita dalam upaya mencegah stunting,” katanya.(qq)