Menkeu: APBN 2022 Bekerja Luar Biasa Menjaga Perekonomian dari Pandemi

Sri Mulyani mengatakan capaian tersebut menunjukkan bagaimana konsolidasi dan kesehatan fiskal dapat terlaksana satu lebih lebih cepat dari yang diamanatkan dalam UU Nomor 2 Tahun 2020.

Bahkan, sambung dia, rasio utang juga menurun menjadi 39,7 persen terhadap PDB.

“Alhamdulillah pandemi telah makin dapat dikendalikan. Ini karena program vaksinasi meluas dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Demikian juga dengan langkah lanjutan untuk pemulihan ekonomi dan normalisasi aktivitas masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonominya tetap kuat,” ujarnya, dilansir dari antara.

Diketahui, pendapatan negara pada 2022 lalu tercatat positif di angka Rp2.635,8 triliun. Nilai tersebut terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.034,5 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Rp595,6 triliun, dan hibah Rp5,7 triliun.

Sementara belanja negara tercatat sebesar Rp3.096,3 triliun, terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.280,0 triliun dan transfer ke daerah Rp816,2 triliun.

Dengan demikian, defisit APBN 2023 sebesar Rp460,4 triliun atau 2,35 persen terhadap PDB. (qq)

Leave A Reply

Your email address will not be published.