Minyak Dunia Anjlok, Harga BBM di Indonesia Seharusnya Turun

Dengan demikian difisit tersebut, lanjut Bambang, ditutup  dengan import yang sesungguhnya telah melampaui produksi dalam negeri.

“Penambahan import minyak mentah tersebut yang saat ini harganya murah, seharusnya dilakukan pemerintah adalah memenuhi hak publik yaitu harga BBM baik subsisdi dan non subsidi yang lebih murah dibanding harga sekarang,” katanya.

Karena itu menghitung turunnya  harga BBM saat ini secepatnya dilakukan supaya tidak kehilangan momentum.

“Kebijakan BBM bila dilihat dari perspektif politik jika harga diturunkan  boleh jadi akan menaikan kepercayaan publik kepeda pemerintah yang saat ini mulai menurun akibat miskoordinasi antar lembaga dan kementerian,” katanya.

Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI Ratna Juwita Sari meminta PT Pertamina (Persero) untuk segera menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pasca anjloknya harga minyak mentah dunia. Saat ini harga minyak West Texas Intermediate (WTI) jatuh sekirar 12,6 persen atau berada pada level US$11,17per barel.

Sementara untuk minyak mentah berjenis Mars turun 22,79 persen atau US$14,43per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni turun US$0,89dolar atau 4,45 persen menjadi US$19,08per barel.

“Sebaiknya memang demikian (turun), demi meringankan beban masyarakat dan juga sebagai bentuk respons dari turunnya harga minyak dunia,” kata Ratna Juwita melalui keterangan tertulisnya, Selasa (28/04/2020).

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan bahwa Komisi VII DPR RI telah menyampaikan aspirasi masyarakat tentang persoalan belum turunnya harga BBM. Hal itu sebagai tindak lanjut guna memenuhi kebutuhan BBM pada masyarakat agar mereka mendapatkan harga yang sesuai pangsa pasar.

“Beberapa kali rapat dengan Pertamina kami sudah menyampaikan secara langsung tentunya setelah negara menyiapkan skema keuangan untuk melaksanakan hal tersebut,” ujarnya. (Edr)

Leave A Reply

Your email address will not be published.