Ormas Kepemudaan Kota Bekasi Siap Ambil Alih Lahan Fasos Fasum Yang Dikelola Oleh Oknum Pejabat dan Politisi

KOTA BEKASI, Harnasnews – Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan tokoh pemuda se-Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi mengaku siap mengamankan aset dan fasos fasum milik Pemkot agar dikelola dengan baik dan tidak dijadikan dagangan politik para politisi, jelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 mendatang.

Pernyataan itu dikemukakan Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) Gardu 0263 Jatiwaringin Pondokgede, Mat Yasin, menyikapi sejumlah tanah fasos fasum yang diduga dikelola swasta namun hanya menguntungkan oknum politisi dan pejabat Pemkot Bekasi.

“Kami mengendus adanya praktik kotor yang dilakukan oknum politisi guna kepentingan politik di tahun 2024. Bahkan kami menduga sejumlah fasos fasum yang saat ini dikelola oleh pihak swasta hasilnya masuk kantong perorangan. Meski ada yang masuk ke kas daerah mungkin hanya sekedarnya saja,” tegas Yasin ini kepada wartawan di Kota Bekasi, Senin (16/10/2023).

Yasin juga mengaku bahwa saat ini pihaknya dengan sejumlah Ormas di Pondok Gede tengah mempertahankan Gedung Serbaguna GOR Jatiwaringin yang pernah diwacanakan akan di swastanisasi oleh mantan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.

“Kami beberapa Ormas kepemudaan dan tokoh masyarakat Kecamatan Pondok Gede akan mempertahankan GOR Jatiwaringin sebagai aset Pemkot. Sebelum terjadinya pemekaran antara Kota dan Kabupaten Bekasi, GOR ini dikelola oleh pemuda. Bahkan saat itu tidak terawat. Kami bersama ormas kepemudaan lainnya akhirnya gotong royong merawatnya. Begitu sudah rapih mau diambil alih, tentu kami melawan, sebab selama ini kami sudah membayar pajak,” tandasnya.

Yasin juga sempat mempertanyakan maksud Tri Adhianto ketika masih menjabat sebagai Plt.Wali Kota Bekasi, yang tidak mau menemui sejumlah tokoh pemuda Pondok Gede saat hendak berdialog membahas soal GOR Jatiwaringin.

“Kami sudah tiga kali berusaha dialog tapi tidak pernah diberikan ruang. Ini sama saja Tri Adhianto ngajak ribut dengan pemuda Pondok Gede. Maksud kami menghadap Tri Adhianto padahal baik-baik. Dimana maksud kedatangan kami ke Pemkot adalah mempertanyakan kenapa izin pengelolaan itu tidak diperpanjang. Malah justru setiap kami ke Pemkot ditinggal pergi oleh Tri Adhianto. Lantas apa perlu orang model begitu perlu didukung pada Pilkada mendatang,” tanya Yasin.

Pihaknya pun menduga bukan hanya GOR Pondok Gede yang akan dijadikan dagangan politik mantan Wali Kota Bekasi guna mendapat keuntungan politik mendatang.

“Kami bersama tokoh Pemuda se-Kota Bekasi akan mengawasi sejumlah aset daerah yang disalahgunakan oleh oknum politisi dan pejabat Pemkot Bekasi. Karena aset itu milik publik bukan dikuasai oleh pejabat maupun politisi,” pungkas Yasin. (Mam)

Leave A Reply

Your email address will not be published.