PAN Kritisi Bantuan Sembako Tidak Penuhi Asupan Gizi Warga

Biskuit dan Makanan Instan Diganti dengan Daging, Tahu dan Tempe

JAKARTA, Harnasnews.com Bantuan Sembako Pemda yang diberikan pada masyarakat DKI Jakarta dinilai tidak memenuhi kebutuhan gizi masyarakat di tengah pendemi virus covid 19.

Karenanya, harus ada perubahan isi paket sembako yang diberikan pada gelombang kedua mendatang. Biskuit dan makanan instan harus digantikan dengan daging, tahu atau pun tempe sehingga lebih layak dikonsumsi masyarakat Jakarta.

Wakil ketua DPRD DKI, Zita Anzani  meminta Pemprov DKI perlu memperhatikan paket bantuan yang diberikan. Karena bisa memberikan pengaruh positif pada imun tubuh warga Jakarta melawan wabah virus covid 19.

“Dari isi paket sembako yang diberikan pada masyarakat harus diperhatikan. Saya berharap bantuan selanjutnya di ubah isi paketnya, ganti sembako yang benar-benar sehat. Jika pada gelombang pertama masih ada biskuit atau makanan instan dalam paket sembako yang diberikan pada warga. Pada gelombang kedua pemberian sembako covid 19 harus diganti dengan sayuran, bawang, ayam/daging, tahu, tempe, itu pasti lebih sehat,” ujar politisi PAN itu.

Disamping itu, mekanisme pembagian sembako yang dinilainya masih sangat memperihatinkan. Sebab, banyak masyarakat yang mengadukan, justru tidak mendapatkan sembako padahal kondisi ekonominya sangat terdampak karenanya adanya wabah virus covid 19 yang sudah berlangsung hampir dua bulan ini.

“Kami (Fraksi PAN DPRD DKI) sering menerima aduan dari akar rumput selama PSBB. Terutama soal bantuan yang belum merata. Saya kira persoalan ini ada, karena data yang dimiliki Pemda tidak akurat. Hal itu harus di jadikan evaluasi, kita punya warga miskin sangat banyak, bahkan warga rentan miskin terdampak covid-19 pun meningkat. Nah mereka inilah yang harus masuk dalam data penerima bantuan sembako. Agar tidak terjadi pemberian sembako yang salah sasaran,” pintanya.

Kendati mengkritisi persoalan sembako dan mekanisme pembagiannya, putri dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan itu menilai penerapan PSBB di DKI sudah berjalan baik.

Dikarenakan gubernur DKI, dianggap selalu memberikan upaya yang terbaik dalam menekan angka penyebaran virus corona.

“Yang dilakukan Pak Anis hasilnya sangat baik, karena terbukti, angka penyebarannya kasus positif di ibukota semakin mengalami menurunan. Hal itu dampak dari penerapan PSBB yang tepat waktu. PAN mengapresiasi itu.

Karena tidak mudah melakukan sesuatu di tengah wabah corona, dimana banyak negara juga yang masih melakukan penyesuaian dan melakukan uji coba, sementara DKI sukses dengan terobosan yang dilakukan oleh Pak Anis Baswedan,” tandasnya. (Sof)

Leave A Reply

Your email address will not be published.