PD Pasar Jaya Siapkan Stok Pangan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2020

Lokasi berikutnya Jakmart Tanah Abang, Jakmart Jakarta Pusat, Jakmart Thamrin 10, Jakmart Alaydrus, Jakmart Inpari, Pasar Grogol, Pasar Pelita, Kelurahan Marunda, Pasar
Tomang, Pasar Rawa Badak, Pasar Kramat Jati, Pasar Perumnas Klender, Pasar Cempaka Putih, Pasar Johar Baru, Pasar Mayestik, Kecamatan Jagakarsa, Kecamatan Pancoran, Pasar PSPT dan Kecamatan Pasar Minggu.

Adapun beberapa komoditi yang disiapkan stoknya menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal 2020 dan tahun baru 2021 hingga Desember ini adalah:

  1. Beras (529.710 KG)
  2. Gula (13.500 Kg)
  3. Tepung (169.125 Kg)
  4. Minyak (2 liter 169.125 item dan 1 liter 2.500 item)
  5. Ayam (3.500 Kg),
  6. Sapi (2.500Kg)
  7. Kerbau (1.255 Kg)
  8. Bawang merah (26.000 Kg)
    Untuk harga yang akan diterima masyarakat komoditi
  9. minyak goreng seharga 24.000 per dua liter
  10. Tepung seharga 8.000 perkg
  11. Bawang Merah seharga 35.000 perkgnya
  12. Beras seharga 60.000 perlimakgnya
  13. Daging cl85 seharga 80.000 perkgnya
  14. Daging Kerbau 65.000 perkgnya
  15. Daging ayam seharga 27.000 perekor
  16. Gula 12.500 perkgnya.

Seperti diketahui, setiap tahunnya Pasar Jaya bekerjasama dengan BUMD pangan lainnya dan juga Bank Indonesia sebagai ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan skema
penangganan pangan agar harga tidak melambung tinggi. Karena itulah sinergi secara keseluruhan diperlukan agar kondisi pangan Jakarta tetap terjaga harganya dan ketersediaan produknya cukup.

Mengutip data dari BPS DKI Jakarta Selama Januari-Desember tahun 2019 inflasi di DKI Jakarta mencapai 3,23 persen, lebih rendah dari inflasi pada periode yang sama tahun sebelumnya yaitu sebesar 3,27 persen.

Selain itu dari pendataan yang dilakukan oleh Bappeda DKI sepanjang tahun 2020 adalah Laju inflasi DKI Jakarta dari Januari –September 2020 mencapai 1,05% dan pada bulan September 2020 terjadi inflasi sebesar 0,02% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) semula 105,37 menjadi 105,39.

Kondisi ini dikarenakan adanya kelompok pengeluaran yang mengalami peningkatan harga terbesar dan memberikan dampak inflasi di DKI Jakarta yaitu kelompok pendidikan dengan nilai inflasi sebesar 1,88%.(sof)

Leave A Reply

Your email address will not be published.