Peluang Generasi Milenial Nahkodai Partai Golkar Kota Bekasi

Lebih lanjut, kata Seylla sudah barang tentu, hal ini memerlukan kepiawaian pemimpin sebagaimana diperankan Pepen yang membawa partainya eksis di tengah publik Kota Bekasi. Begitu seterusnya, sebagai pimpinan partai, Pepen tidak akan mengambil risiko jika partai yang sudah melegenda ini dipimpin oleh orang-orang yang tidak melekat pada masyarakat daerah ini baik dari sisi budaya maupun sosial politik lokal.

Dilihat dari perkembangan di media massa, santer disebut muncul politik dinasti di bawah kepemimpinan Pepen karena Ade Puspita Sari adalah anaknya sendiri.

Apalagi, Ade sebagai kandidat ketua bersama Nofel Saleh dan TB Hendra mempunyai nilai lebih terkait dirinya yang berhasil duduk di DPRD Provinsi Jawa Barat pada pemilu lalu. Bagi dia, posisi ini akan lebih mengangkat popularitasnya di tengah publik. Dengan agenda yang akan dilaksanakan melalui program kerja partai akan memerkuat secara terus menerus posisinya dan menjadi tolok ukur esksistensi partai di tengah publik. “Tentu saja Pepan sebagai pimpinan akan memberikan estefet kepemimpinan kepada kader yang menonjol dapat membawa partai lebih maju lagi,” ungkap Seylla.

Dari tiga kandidat yang akan memperebutkan kursi nomor satu di PG Kota Bekasi, calon tersebut, Ade Puspita Sari posisinya di atas angin.

“Sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat kiprahnya akan membawa dirinya semakin dikenal. Melalui konstituennya di daerah yang diwakili, Ade akan semakin populer dan meskipun bisa pula biasa-biasa saja atau malahan menjadi tidak dikenal bila dia tidak memainkan peran sebagaimana diamanahkan kepadanya membawa aspirasi rakyat di wilayahnya,” ujar Seylla.

Seylla berpandangan, bahwa waktu singkat ini merupakan kesempatan yang akan menjadi faktor penentu tingkat popularitasnya. Sudah jelas, sebagai wakil rakyat Ade tidak akan membuang-buang waktu dan kesempatan tersebut. Justru hal itu akan menjadi nilai tambah baginya untuk memperlihatkan kepada publik maupun di tubuh partai.

Dengan begitu, perkembangan Ade sebagai elite PG Kota Bekasi ini akan memperkuat baik posisi dirinya maupun partai di jagad sosial politik kota penyangga di timur Ibukota, DKI Jakarta. “Tidak saja kalangan kader partai, namun publik akan melihat berdasarkan kiprahnya itu, bahwa Ade memang pantas diusung untuk menjadi kandidat ketua DPD PG pada musda yang masih ditunggu waktunya,” ucap Sella.

Dia menilai, dari sisi persaingan antar kandidat, dua pesaingnya Nofel Saleh dan TB Hendra, tidak tampak kiprahnya di publik apabila masing-masing tidak punya kegiatan yang bersentuhan langsung dengan publik. Meskipun melalui media massa mereka muncul dengan berbagai statemen tetapi publik tidak melihat langsung apa yang dilakukannya.

“Pertarungan kandidat dalam musda tersebut, juga akan menampakkan diri mewakili zamannya masing-masing. Sekarang adalah era millenial dan memang publik mengharapkan estafet kepemimpinan dipegang oleh kaum millennial,” katanya.

Leave A Reply

Your email address will not be published.