Peluang Generasi Milenial Nahkodai Partai Golkar Kota Bekasi

JAKARTA, Harnasnews.com – Pengamat kajian politik dari center for public policy studies (CPPS) Indonesia, Nurseylla Indra mengatakan musyawarah daerah kelima (Musda V) DPD Partai Golkar Kota Bekasi yang tertunda karena masalah internal, harus diambil hikmahnya. Sebab, gelaran musda ini dinilai strategis jika dilihat dari perkembangan politik lokal maupun nasional.

Seylla mengatakan, ada pesan tersirat yang perlu dicermati sebagai pertimbangan posisi dan kemajuan Partai Golkar Kota Bekasi secara internal dan eksternal dalam percaturan sosial politik wilayah, regional maupun nasional, ke depan.

Meskipun didera berbagai isu penyebab tertundanya Musda V Partai Golkar (PG) Kota Bekasi, namun perkembangan sosial politik lokal maupun nasional menyebabkan para elite dan petinggi partai berlambang pohon beringin ini perlu memahami situasi tersebut dalam kaitannya dengan eksistensi PG Kota Bekasi dan ke depannya.

Menurut dia, dengan perolehan delapan kursi di DPRD Kota Bekasi, masih ada tugas berat yang harus diemban partai baik dalam “satu etape”, yakni menghadapi pemilu 2024 atau lebih jauh lagi ke depan. Bagaimanapun masalah kepemimpinan ini memerlukan pemahaman bersama diantara elite partai senior ini, untuk menjadi partai yang maju dan terdepan.

Seperti diketahui dari pemberitaan di berbagai media massa lokal dan nasional, Partai Golkar Kota Bekasi yang saat ini dipimpin oleh Plt Ade Puspita Sari, tengah menghadapi persoalan internal sehubungan dengan suksesi kepemimpinan.

Ade sebagai salah satu kandidat bakal bertarung dengan dua kandidat lain yakni Nofel Saleh dan TB Hendra dalam musda yang ditunda tersebut.

“Publik tentunya sangat berharap dari ketiganya agar muncul pemimpin partai yang diharapkan dapat membawa partai menjadi lebih maju dan disegani dalam percaturan politik baik pada tingkat lokal dan regional maupun nasional di tanah air. Karena, debut partai di daerahnya akan memberikan pengaruh besar kepada publik yang ingin melihat Partai Golkar menjadi besar melalui kadernya yang visioner,” ujar Seylla kepada wartawan di Bekasi, Kamis (24/9/2020).

Dia menilai, selama ini PG Kota Bekasi dipimpin oleh Rahmat Effendi yang juga walikota Bekasi eksis dengan kiprahnya di tengah publik dan internal partai. Rahmat Effendi atau akrab disapa Bang Pepen, dalam memimpin DPD PG Kota Bekasi telah membawa partai beringin ini pada posisi tiga besar dengan delapan kursi, di bawah PKS (12 kursi) sebagai partai tertinggi perolehan suaranya pada pemilu lalu dan PDIP (12 kursi) kedua tersebar dari total 50 kursi anggota DPRD Kota Bekasi pada pemilu lalu.

“Tentu saja PG akan memperkuat posisinya secara terus menerus di legislatif maupun melalui kepemimpinan daerah, dengan membesarkan partai. Pepen akan mendukung kader yang punyai visi dan misi ke depan agar partai ini tidak tergilas dalam pusaran politik lokal dan nasional,” tandas peneliti muda CPPS ini.

Pada kondisi ini, lanjut Seylla, musda kelima PG Kota Bekasi ini bernilai strategis. Penggalangan kekuatan partai dengan dukungan seluruh kader untuk mengambil posisi lebih kuat lagi di DPRD misalnya, adalah bagaimana posisi kursinya pada pemilu nanti naik atau lebih dari delapan kursi pada periode 2019-2024 ini.

Leave A Reply

Your email address will not be published.