Sekretaris Daerah Lamongan Pantau UAS-Universitas Terbuka

Peserta UAS-UT berpose sejenak bersama Sekda Lamongan Dr. Yuhronur Efendi, M.BA.(Foto:HNN)

Dalam rangka mewujudkan guru yang profesional tersebut, pada 2019 ini, Pemkab Lamongan melalui Kantor Dinas Pendidikan terus berupaya mendata para guru yang belum kerkualifikasi Sarjana yang relevan. Oleh karena itu, pada Universitas Terbuka Kelompok Belajar (Pokjar) Lamongan terdapat sejumlah mahasiswa yang sudah memiliki ijazah S1 tetapi masuk di UT menempuh kembali S1 Pendidikan Dasar (PGSD dan PGPAUD) program Masukan Berbagai Ilmu) (BI). Selama dua minggu terkahir ini UT menyelenggarakan Ujian Akhir Semester (UAS) di seluruh Indonesia dan Lamongan salah satunya bertempat di SMA Negeri 1 Lamongan.

Bentuk tanggung jawab Pemkab Lamongan terhadap pendidikan, salah satunya ditandai dengan hadirnya Sekda Lamongan Dr. Yuhronur Efendi, M.BA. Kehadirannya Minggu pagi, 30 Juni 2019 pukul 07.40 Wib sangat mendadak dan langsung menuju ruang sekretariat UAS-UT. Untung saja tumpukan naskah di atas meja sudah bersih karena telah dibawa pengawas ke masing-masing ruang sesuai dengan penugasannya. Andai belum masuk ruang, pastilah pemandangannya penuh sesak dengan naskah ujian.

Ketika Sekda bertanya, koq masih sepi, kemana pesertanya (peserta ujian. Red). Penanggung Jawa Lokasi Ujian Ujian (PJLU) Pujianto, S.Sos dari UT Surabaya dan Pengurus Pokjar M. Rois, menjelaskan bahwa sejak pk. 06.30 teman-teman panitia termasuk pengawas sudah datang, bahkan selama 10 menit kami masih memberikan briefing tentang tugas dan tanggung jawab pengawas, ujar Adi

Lebih lanjut H. Nur sapaan akrab Dr.Yuhronur Efendi yang meraih jabatan karir tertinggi di kabupaten Lamongan ini berkesan sangat antusias dengan dunia pendidikan khususnya Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan Universitas Terbuka. Sekda Nur akrab dengan UT bahkan dalam struktur pengurus Pokjar UT di Lamongan, beliau sebagai Pembina. “Pada struktur kepengurusan Pokjar UT disini saya diposisikan sebagai pembina.

Saya sangat respek dengan dunia pendidikan karena melalui pendidikan ini dapat mempercepat perkembangan dan kemajuan Lamongan” ujar H. Nur.

Selang satu jam kemudian, Pak Sekda mengajak kami untuk keliling melihat mahasiswa yang sedang ujian dari luar kelas. Akan tetapi sebagian besar peserta ujian sudah keluar karena jam I sudah hampir berkahir. Melihat kehadiran Pak Seksa yang mellineal ini, tak ayal peserta ujian berhamburan mendekati kami tetapi yang dituju bukan kami yang petugas UT maupun Pengurus Pokjar tetapi Pak Sekda.

Mereka berebut jabat tangan dan banyak yang minta swafoto. Kami dari UT merasa tidak enak dengan pemandangan ini dan berusaha melarang tetapi Pak Sekda justru melayani dengan santu permintaan mereka. Bahkan beliau mengatakan, “saya bangga dengan mahasiswa, kalian masih muda dan potensial. Sekitar 15 tahun ke depan kaum mellineal seperti kalianlah yang disebut sebagai bonus demografi (demographic devident) dan kalian pula pemilik masa depan”.

Peserta UAS-UT berpose sejenak bersama Sekda Lamongan Dr. Yuhronur Efendi, M.BA.

Usai keliling ruang ujian di SMA Negeri 1 yang merupakan lembaga pendidikan tempat menimba ilmu pak Sekda kala remaja, beliau pamit pulang karena ada acara lain yang akan dihadirinya. Sebelum beliau melangkah menuju mobil, Adi Suparto dari UT Surabaya melayangkan pertanyaan kesediaan: “Pak Sekda, apakah Bapak bersedia jika suatu saat kami mengundang sebagai narasumber dalam acara seminar?”.

Secara spontas beliau menjawab “saya siap, kapanpun UT membutuhkan. Demikian pungkas Dr.Yuhronur Efendi yang kehadirannya di UAS-UT dalam kapasitas sebagai Sekda Lamongan. (Adi)

Leave A Reply

Your email address will not be published.