STIPI di Kampung Maghfirah Siapkan Generasi Unggul

2. Semua berhak menjadi guru. Ini salah satu prinsip utama dari sekolah tinggi ini. Mengkader para pemuda bukan berdasarkan latar belakang sosialnya, tapi atas dasar komitmennya untuk menjadi pendidik. Artinya, siapa pun yang ingin menjadi pendidik maka ia berkesempatan dididik di Sekolah ini. Syaratnya, komitmen pada misinya yakni menjadi pendidik berkarakter unggul.

3. Fokus pada pembinaan. Pembinaan mental dan karakter adalah hal yang utama dilakukan oleh STIPI Maghfirah. Dari pembinaan inilah akan muncul cara pandang yang benar tentang peran asasinya sebagai manusia, yakni menjadi guru yang berdidikasi dan memberi nilai terbaik bagi peserta didiknya kelak.

Dari sini pula nanti akan hadir para pendidik yang berakhlak, para pendidik yang membimbing sekaligus teladan yang patut dicontoh oleh para peserta didiknya.

4. Dosen unggul asal luar negeri. Salah satu yang luar biasa, yang mungkin sulit dipenuhi oleh lembaga pendidikan yang semisal, adalah STIPI Maghfirah menyiapkan para Dosen unggul lulusan Doktoral yang berasal dari luar negeri, semisal Madinah, Yaman, dan Sudan.

Paling tidak, tersedia 5 dosen asal luar negeri yang tinggal bersama para Mahasantri di Kampung Maghfirah. Kehadiran para Dosen ulama ini tentu saja memberikan suasana pendidikan yang sangat kuat baik saat pendidikan formal maupun ketika di luar waktu belajar formal.

5. Lingkungan islami. Dari sinilah kemudian dengan sendirinya hadir lingkungan yang islami. Tidak ada bully. Tidak ada kalimat sumpah serapah, bahkan kalimat perintah pun bisa dibilang tidak ada. Semua menghadirkan suasana nyaman. Melakukan sesuatu dengan inisiatif bukan perintah.

6. Suasana pegunungan yang asri dan udara yang segar. Tempat belajar yang nyaman tentu saja sangat menunjang tercapainya target dari pendidikan. Di Kampung Maghfirah, tempat di mana STIPI Maghfirah berada, udaranya sangat sejuk, pemandangan Gunung Gede dan Pangrango tampak jelas jika suasana sedang cerah atau tidak sedang turun kabut. Kesejukan inilah yang membuat para peserta didik semakin nyaman dan fokus dalam belajarnya.

Saat ini, sudah lebih dari 250 peserta didik yang bersedia menjadi para guru ummat. Sebagiannya sudah mengajar di Sekolah Laboratorium Kampung Maghfirah, yakni MTs Maghfirah Islamic Boarding School (MTs MILBoS).

Tampak rasa puas dari para orangtua santri MTs MILBoS dengan cara dan hasil pengajaran dari para Guru lulusan STIPI Maghfirah. Tahun pertama, para walisantri mendapati anak-anak mereka (santri MTs MILBoS) berbicara bahasa Arab dengan lancar. Mereka dapati anak-anak mereka merasa nyaman berdiskusi dengan para gurunya. Bertahap namun pasti mereka dapati anak-anak mereka memiliki karakter unggul, semisal tidak suka melakukan sesuatu yang sia-sia, mengisi waktunya selalu dengan yang manfaat, tidak mudah meminta-minta, malu berbuat buruk, disiplin dalam mencapai target kebaikan, dan lain sebagainya.

Tentu saja, usaha yang baik ini akhirnya mengalirkan banyak dukungan dari masyarakat sekitar, khususnya alumni Jamaah Maghfirah Travel sebagai unit usaha yang dijalankan oleh Ustad Hatta dan dukungan dari para jamaah pengajian rutinnya yang berasal dari berbagai kalangan.

Akhirnya sampailah pada satu kesimpulan, Generasi Unggul hanya akan hadir dari para Pendidik yang Unggul. Dan STIPI Maghfirah sedang dan menuju jalan ke sana.
Semoga STIPI Maghfirah ini bisa jadi seperti sumur zamzam Bunda Siti Hajar yang airnya terus mengalir dan melepaskan dahaga milyaran orang berhaji dan umrah. Begitu juga dengan STIPI Maghfirah mudah mudahan bisa mengalirkan ilmu yang bermanfaat bagi bangsa Indonesia sampai ke pelosok negeri yang dibawa oleh para guru-guru hebat alumninya. Sehingga mengalir pula pahala yang besar dan tidak putus-putusnya bagi semua orang yang telah menyumbangkan harta, tenaga dan pikiran untuk pesantren mahasiswa ini.

Semoga Allah jadikan kita termasuk yang ikut berkontribusi menghadirkan para generasi unggul dari ummat ini. Aamiin Allahumma aamiin. (Adv)

Leave A Reply

Your email address will not be published.