Demi Terciptanya Stabilitas Ekonomi, PMPRI Dukung TNI-Polri Kawal Pemilu Damai

“Berdasarkan catatan pemerintah sendiri bahwa porsi penyaluran sebanyak 60 persen akan dioptimalkan untuk sektor produksi pertanian, perikanan, industri, konstruksi, dan jasa-jasa. Ini merupakan langkah tepat dalam menghidupkan kembali sektor riel,” ungkap Rohimat.

Selain itu, PMPR Indonesia juga mendukung pemerintah dalam meningkatkan dana desa (DD). Karena, lanjut Rohimat, manfaat DD sangat epektif dalam pemerataan pembangunan infrastruktur di perdesaan.

“Kedua pos anggaran itu sangat setrategis sekali. Dimana KUR diperuntukan pada sektor ekonomi kerakyatan, sementara DD lebih difokuskan kepada pembangunan infrastruktur desa. Kalau ini terus dipertahankan, kedepannya tidak ada lagi ketimpangan ekonomi antara kota dan desa,” tambah pria yang akrab disapa Kang Joker ini.

Kendati demikian, Rohimat juga mengingatkan agar pemerintah meningkatkan pengawasan penyaluran dana desa maupun penyaluran KUR. Karena kedua program tersebut sangat rentan dengan penyelewengan.

Menurutnya, dugaan penyelewengan itu bukan hanya dilakukan oleh oknum pegawai atau aparat desa. Dari oknum organisasi kemasyarakatan maupun LSM terkadang kerap memanfaatkan kelemahan aparat maupun pegawai yang terindikasi melakukan penyimpangan dengan mengharapkan sesuatu imbalan.

“Kesulitan kami masuk, karena kepala desa berasumsi bahwa semua LSM semua sama. Padahal kedatangan kami hanya untuk memberikan edukasi hingga demplot. Anehnya kepala desa enggan menemui kami, setelah diberikan penjelasan mereka (Kades) baru memahami,” ujar Rohimat.

Ia pun tak memungkiri, dengan adanya penambahan dana tersebut produktivitas para pelaku ekonomi mikro terbantu. Hal ini diyakininya sebagai pemerataan ekonomi rakyat.

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah menyikapi persoalan tersebut dan meminta agar melibatkan stakeholder. Sehingga para pelaku usaha mikro tidak terbebani oleh ulah oknum. (Edr)

Leave A Reply

Your email address will not be published.