JAKARTA, Harnasnews – Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan minat investor pada lelang surat utang negara (SUN) pada Selasa ini tetap solid di tengah volatilitas pasar surat berharga negara (SBN).

Hal tersebut tercermin dari penawaran alias bids yang masuk sebesar Rp43,54 triliun atau meningkat 10,5 persen dibanding lelang sebelumnya, yang dipengaruhi masih relatif stabilnya kondisi perekonomian domestik. Sementara, bids to cover ratio tercatat sebesar 2,56 kali

Dengan demikian, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, ia menuturkan pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp17 triliun dalam lelang, dengan mempertimbangkan imbal hasil atau yield SBN yang wajar di pasar sekunder dan rencana kebutuhan pembiayaan pada 2022.

Walaupun sempat menguat di akhir minggu pertama Juni, pasar SBN kembali mengalami volatilitas lantaran terpengaruh ekspektasi rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) pada Mei yang meningkat dan kenaikan bunga acuan bank sentral AS pada pertemuan pekan depan.

Kendati begitu, stabilnya perekonomian domestik berhasil menarik investor dalam lelang, antara lain karena rilis data inflasi domestik yang berada di level 3,55 persen atau lebih rendah dari ekspektasi pasar di level 3,6 persen.