operasi Kultura Kalamansi Sukses,Kembangkan Sirup Kalamansi Lewat OVOP

Pemerintah, melalui Kementerian Koperasi dan UKM bahkan menjadikan jeruk kalamansi masuk program optimalisasi melalui pendekatan One Village One Product (OVOP). “Sebelumnya, budi daya jeruk kalamansi ini ditangani melalui program OVOP, Pemerintah Bengkulu menyerahkan bibit kepada setiap warga yang mempunyai lahan di sekitar rumahnya. Langkah tersebut dilakukan, untuk meningkatkan populasi jeruk kalamansi.

Kelezatan sirup kalamansi yang telah dinikmati masyarakat, akhinya membuat permintaan pasar meningkat. Budidaya harus dilakukan untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Pemerintah Bengkulu juga mendukung budidaya yang ditandai dengan penyerahan ribuan bibit pohon kepada Koperasi Kultura Kalamansi. Sebelum program OVOP dilaksanakan di Bengkulu, harga jeruk kalamansi di pasar Rp3.000 per kg
Saat ini, nilai jualnya ikut terangkat, karena di pasar harganya naik pada setiap kilonya. Rencana bisnis yang diusung Koperasi Kultura Kalamansi, adalah melakukan pembibitan, penamaman, pengolahan, serta pemasaran. “Kami masih mengembangkan produk turunan lain, seperti selai jeruk, hingga manisan sampai sari buah jeruk kalamansi,” Chandra Kesuma, Ketua Devisi Kalamansi, di koperasi produksi itu.
Dia mengatakan, untuk selai dan manisan sudah berhasil dibuat hanya saja produksi dalam jumlah banyak belum dilakukan.

Menurutnya, produksi dalam jumlah besar akan dilakukan jika promosi produk turunan itu sudah gencar dilakukan dan mulai diminati masyarakat. “Untuk minuman jeruk kalamansi yang dikemas dalam botol plastik kecil, kini sudah diminati masyarakat. Bahkan pesanan minuman jeruk kalamansi, selalu meningkat pada setiap harinya. “Sayangnya, kami belum berhasil melakukan inovasi pembuatan sari atau ekstrak. Karena memang kandungan vitamin C-nya sangat tinggi, sehingga kami masih terus melakukan uji coba,” kata Chandra.

Minuman segar jeruk ini, kata dia, sangat kaya akan mineral dan vitamin C, sehingga sangat baik digunakan untuk minuman buah bernutrisi.
Kandungan mineral dan vitamin C itu, ujarnya, sangat baik untuk mencegah penyakit pernafasan, penguat tulang dan pemacu pertumbuhan. “Setiap anggota kelompok, ada sembilan orang, sudah memiliki lahan kebun jeruk kalamansi sendiri, dan kami berupaya menyeragamkan kualitas produk,” kata Chandra seraya menyebutkan bahwa jeruk ini juga ada di seluruh Asia Tenggara, terutama di Republik Rakyat Cina (RRC) dan Filipina.

Chandra mengatakan, Koperasi Kultura Kalamansi sudah memiliki lahan sendiri yang ditanami jeruk kalamansi. Dengan keberadaan kebun yang menghasilkan bahan baku tersebut, diharapkan produksi sirup dan produk turunan lainnya dapat berkesinambungan. “Kalau pun begitu, kami tentu mengharapkan pemerintah terus melakukan pembinaan terhadap koperasi, terutama dalam pengawasan kualitas produk dan tambahan modal serta pemasaran,” pungkas Chandra.(Red/Ed)

Leave A Reply

Your email address will not be published.